Sumber internal klub menegaskan bahwa meskipun Mainoo dan Zirkzee belum konsisten masuk tim utama, mereka tetap dianggap sebagai bagian penting dari skuad di setiap pertandingan. Pelatih Ruben Amorim juga memandang keduanya sebagai pemain potensial untuk masa depan Setan Merah.
Pelatih asal Portugal itu bahkan secara spesifik menyinggung peran penting Mainoo dalam mempertahankan tradisi akademi klub.
“Kami ingin mempertahankannya. Masa lalu Manchester United dibangun oleh anak-anak akademi,” ujar Amorim pada September lalu. “Saya tidak ingin menjadi orang yang menghentikan tradisi itu.”
Sejak Oktober 1937, atau selama lebih dari 87 tahun, United selalu menyertakan setidaknya satu pemain dari akademi di setiap skuad pertandingan mereka. Dalam laga terakhir melawan Sunderland, Mainoo adalah satu-satunya produk akademi yang masuk daftar skuad. Kepergiannya bisa mengakhiri catatan bersejarah ini.
Pembicaraan dengan Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee dijadwalkan dilakukan sebelum bursa transfer musim dingin resmi dibuka. Masa depan dua talenta muda ini kini berada di tangan manajemen klub.
