Santi Cazorla membuktikan bahwa tekad bisa mengalahkan segalanya dengan membawa Real Oviedo ke final play-off La Liga. Momen itu terjadi delapan tahun setelah dokter memvonisnya mungkin takkan bisa berlari lagi.
Sang maestro berusia 40 tahun itu menjadi pahlawan dengan mencetak gol penentu saat masuk sebagai pemain pengganti di babak pertama. Kala itu timnya tertinggal 1-0 dari Almeria pada leg kedua semifinal.
Hanya dalam empat menit setelah masuk, Santi Cazorla memperlihatkan keahliannya yang masih tajam dengan mencetak gol. Ia menciptakannya lewat tendangan bebas spektakuler menggunakan kaki kirinya – yang dulu hampir diamputasi – untuk membalikkan agregat menjadi 3-2.
Hasil imbang 1-1 di laga itu cukup mengantarkan Oviedo ke final play-off. Mereka pun akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara Mirandes dan Racing Santander.
“Kini saya hanya ingin menikmati sisa karier dengan penuh syukur, sambil menyadari bahwa pensiun sudah di depan mata,” ujar Cazorla dengan haru usai pertandingan.
“Yang terpenting bagi saya adalah bisa menikmati setiap momen. Sedih memang tidak bisa starter, tapi saya tahu pertandingan ini sangat krusial. Bahagia bisa memberi kontribusi untuk tim.”
Cazorla, yang pernah dua kali juara Eropa bersama Spanyol, menghabiskan enam tahun gemilang di Arsenal dengan 180 penampilan sebelum hengkang pada 2018.
Dua tahun terakhirnya di Emirates Stadium diwarnai drama cedera mengerikan.
BACA JUGA: James Milner Perpanjang Kontrak di Brighton Satu Musim
CEDERA
Pada Oktober 2016, cedera Achilles membuatnya harus menjalani 11 kali operasi – salah satunya hampir merenggut kakinya akibat infeksi gangren. Dokter saat itu mengatakan ia harus bersyukur jika bisa berjalan normal lagi.
Namun tekad baja pemain asli Spanyol ini membawanya pada perjalanan rehabilitasi luar biasa. Ia menjalani rekonstruksi tendon Achilles dengan metode revolusioner – mentransplantasikan kulit bertato dari lengannya ke pergelangan kaki yang terluka.
Setelah meninggalkan Arsenal, Cazorla membuktikan kesembuhannya dengan bermain selama dua tahun di Villarreal sebelum melanjutkan karier di Qatar selama tiga tahun.
Tahun 2023 menjadi babak baru ketika ia pulang ke klub masa kecilnya, Oviedo, dengan menerima gaji minimum demi satu misi: mengembalikan tim kesayangannya ke La Liga setelah 23 tahun absen.
Kini, satu langkah lagi menuju mimpi itu. Final play-off akan menjadi ujian terakhir bagi Cazorla dan Oviedo – sebuah pertandingan yang bukan hanya tentang promosi, tapi juga tentang kemenangan manusia atas segala keterbatasan.