Muncul dua versi berbeda mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Menurut laporan Cadena SER, pihak Barcelona disebut tidak memberi tahu RFEF bahwa Lamine Yamal mengalami cedera. Sejauh yang diketahui RFEF, sang pemain tidak merasakan sakit apa pun.
Namun, pihak Barcelona membocorkan pesan yang diterima dari RFEF. Pesan itu berbunyi, “Kami menyuntiknya di tulang belakang dengan Voltaren karena dia tidak bisa meninggalkan hotel, dan dia meminta kami untuk tidak bermain.” Pesan ini jelas menunjukkan bahwa RFEF mengetahui cedera yang dialami Lamine Yamal.
Meskipun demikian, RFEF tidak ingin terlibat dalam perang kata-kata. Mereka mengklaim bahwa Lamine Yamal telah memberikan lampu hijau untuk bermain, sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Marca. Untuk meredam ketegangan, Barcelona dikabarkan akan mengintensifkan komunikasi antara Direktur Sepakbola Deco dan Direktur Olahraga Spanyol Aitor Karanka demi menghindari masalah serupa di masa depan.
Di tengah kemarahan Hansi Flick, muncul fakta baru yang cukup mengejutkan. Laporan menunjukkan bahwa Barcelona sendiri sebenarnya sudah menyadari adanya ketidaknyamanan pada punggung Lamine Yamal beberapa waktu sebelum jeda internasional. Pemain berusia 18 tahun itu bahkan tetap menjadi starter dan bermain penuh selama 90 menit melawan Rayo Vallecano pada hari Minggu sebelum bergabung dengan timnas Spanyol.