Dalam pertandingan persahabatan yang digelar di Windsor Park, Irlandia Utara berhasil mempertahankan keunggulan tipis 1-0 atas Islandia. Kemenangan itu didapat Irlandia Utara meski harus bermain dengan 10 pemain selama lebih dari 30 menit. Gol tunggal Isaac Price pada menit ke-36 menjadi penentu kemenangan tuan rumah, yang tampil gigih meski kehilangan bek Brodie Spencer akibat kartu merah di babak kedua.
Awal laga tidak menunjukkan dominasi Irlandia Utara. Islandia, yang baru saja menaklukkan Skotlandia 3-1, sempat menguasai permainan dengan permainan terorganisir. Namun, keputusan pelatih Michael O’Neill memindahkan Conor Bradley dari bek kanan ke posisi lebih ofensif menjadi titik balik. Bradley langsung memberi dampak positif, dan beberapa menit kemudian, Price mencetak gol lewat tembakan rendah dari sisi kiri.
Gol tersebut menjadi yang kesembilan untuk Price di timnas—angka yang menyamai legenda seperti George Best dan Norman Whiteside. Tuan rumah nyaris memperbesar keunggulan jelang turun minum, tetapi sundulan Ronan Hale hanya menghantam mistar gawang.
BACA JUGA: Rayan Cherki: Mutiara Prancis yang Memikat Manchester City
Ketegangan di Babak Kedua
Situasi berubah drastis saat Spencer menerima kartu merah pada menit ke-57 karena menjatuhkan Hakon Arnar Haraldsson sebagai pemain terakhir. Dengan keunggulan numerik, Islandia meningkatkan tekanan. Pierce Charles, kiper muda Irlandia Utara, menjadi pahlawan dengan menepis sundulan Andri Gudjohnsen dan menggagalkan peluang Isak Bergmann Johannesson di masa injury time.
Meski terus tertekan, pertahanan tuan rumah yang dipimpin Dan Ballard tampil solid. Lee Bonis bahkan nyaris mencetak gol kedua di akhir laga melalui umpan tajam Bradley, tetapi peluang itu belum cukup untuk mengubah skor.
Kemenangan ini menjadi suntikan semangat bagi O’Neill dan skuadnya jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Luksemburg pada September mendatang. “Tim menunjukkan karakter luar biasa hari ini,” ujar O’Neill. “Bermain dengan 10 pemain bukan hal mudah, tetapi mereka membuktikan mentalitas juara.”
Suasana di Windsor Park pun berubah menjadi euphoria saat wasit meniup peluit panjang. Setelah kekalahan dari Denmark tiga hari sebelumnya, kemenangan ini mengembalikan kepercayaan diri tim yang kini siap menghadapi tantangan lebih besar.