Jalan Tak Mudah
Jalan menuju final tidaklah mudah. Inggris harus melewati ujian berat melawan Swedia di perempat final yang ditentukan lewat adu penalti, sebelum meraih kemenangan dramatis di detik-detik akhir perpanjangan waktu saat melawan Italia di semifinal.
“Tahukah Anda? Saya belum menyadarinya. Saya masih dalam tahap ‘ini luar biasa’, ‘apakah ini benar-benar terjadi?'” ujar pelatih Sarina Wiegman. “Sangat, sangat bahagia, tapi agak aneh. Sungguh luar biasa.”
Williamson mengakui bahwa memang ada momen-momen beruntung dalam perjalanan timnya, tetapi ia menekankan bahwa gelar ini adalah hasil dari kerja keras dan mental juara yang dimiliki seluruh skuad.
“Kami telah memanfaatkan keberuntungan kami, tetapi saya rasa kami tidak beruntung,” kata Williamson di tengah euforia perayaan di lapangan St Jakob-Park. “Sangat tidak percaya, tapi di saat yang sama saya tahu ini akan terjadi. Selalu ada momen di mana saya berpikir, ‘Ayo, girls, kita mulai!’. Cara kami bertahan sebagai tim, tidak ada yang berhasil. Rasanya hari ini akan menjadi milik kami.”
Statistik menunjukkan betapa berat perjuangan Inggris di babak gugur. Mereka hanya unggul selama 4 menit 52 detik sepanjang fase knockout—semuanya terjadi setelah gol penentu Chloe Kelly di menit akhir melawan Italia.
Yang lebih mencengangkan, ketiga pertandingan babak gugur Inggris harus berlangsung selama 120 menit—sebuah rekor baru dalam sejarah turnamen besar sepakbola wanita.
“Inggris akan berjuang sampai akhir,” kata Nedum Onuoha. “Tim ini, jika Anda tidak mengalahkan mereka, kualitasnya akan bersinar sampai akhir.”


                                    