Di kursi pesawat yang membawanya pulang dari Madrid, Mark Robson merasakan sedikit kegelisahan di dalam dirinya. Di pangkuannya terbaring sebuah harta berharga yang harus sampai dengan selamat—trofi Ballon d’Or untuk pelatih dunia.
Trofi itu adalah sumbangan Jose Mourinho untuk lelang amal yang didedikasikan bagi mendiang mentor mereka di tahun 2011. Berkat kontribusi tersebut, terkumpul dana sebesar £26.000 untuk Yayasan Sir Bobby Robson yang fokus pada pengembangan metode deteksi dan pengobatan kanker. Keluarga Robson tak pernah melupakan kemurahan hati itu.
“Jose sangat bijaksana melakukan itu,” kenang Mark. “Itu menunjukkan seperti apa dia sebenarnya.”
Kisah itu merefleksikan ikatan abadi antara Mourinho dengan Sir Bobby, yang dulu ditemani pria Portugal itu sebagai penerjemah dan asisten selama lima tahun di era 1990-an. Kini, menjelang pertandingan Benfica melawan Newcastle United di Liga Champions pada Selasa malam, kenangan itu kembali hidup. Meski Mourinho akan berusaha keras meraih kemenangan keempatnya di Tyneside, kunjungannya ke “rumah Sir Robson” dan melewati patung mantan pelatih Newcastle di pintu masuk pemain akan menjadi momen penuh perasaan.
Awal dari hubungan istimewa ini berawal jauh sebelum julukan ‘Special One’ melekat pada Mourinho. Justru Sir Bobby-lah yang menjadi pusat perhatian saat tiba di Lisbon untuk melatih Sporting pada tahun 1992. Presiden klub Sousa Cintra yang tidak fasih berbahasa Inggris pun membawa serta Mourinho yang mahir berbagai bahasa.
BACA JUGA: Nottingham Forest Buka Negosiasi dengan Sean Dyche