Kebangkitan Sang Phoenix: Perjalanan Pemulihan Faisal Halim

Faisal Halim memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarga daripada mengunjungi pusat perbelanjaan. Kebiasaan ini berubah setelah insiden mengerikan yang mengubah hidup pesepakbola berusia 27 tahun ini selamanya.

Tiga belas bulan yang lalu, pemain depan timnas Malaysia ini menjadi korban serangan asam di sebuah mal di Kota Damansara. Serangan itu meninggalkan luka bakar parah di wajah, leher, bahu, tangan, dan dada, memaksanya menjalani empat kali operasi dan perawatan intensif.

“Saya tidak takut, tetapi saya tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi,” ungkap Faisal. “Jadi saya tidak keluar lagi. Setelah pelatihan selesai, saya pulang ke rumah untuk menghabiskan waktu bersama anak saya, istri saya, dan keluarga saya.”

Dari Puncak Karier ke Lembah Penderitaan

Sebelum insiden tersebut, Faisal sedang berada di puncak kariernya. Tiga bulan sebelumnya, ia mencetak gol spektakuler saat Malaysia menahan imbang Korea Selatan 3-3 di Piala Asia 2024. Dengan 13 gol dalam 21 penampilan untuk timnas, ia adalah bintang utama Selangor FC dan kebanggaan Malaysia.

Namun serangan itu menghentikan momentumnya. “Setiap saat, saya teringat masa lalu,” kenangnya tentang masa pemulihan. “Itu sangat sulit dan saya tertekan secara mental, moral saya sangat rendah.”

BACA JUGA: Sengketa Dana Penjualan Chelsea Memanas: Inggris Siap Berjuang di Pengadilan

Perjuangan Kembali ke Lapangan Hijau

Proses pemulihan Faisal penuh dengan tantangan. Ia tidak bisa menyentuh bola selama lebih dari dua bulan dan sempat mempertimbangkan untuk pensiun. Namun, dukungan dari penggemar memberinya kekuatan.

“Seluruh Malaysia mendoakan saya. Itu memberi saya lebih banyak keberanian untuk bermain lagi,” katanya.

Pada Juli 2024, Faisal memulai latihan pribadi dan 90 hari setelah insiden, ia sudah kembali ke bangku cadangan Selangor FC. Meski bukan lagi pemain utama, tekadnya tidak pudar. “Saya hanya ingin bermain. Saya percaya diri, normal, dan 100%. Pastinya saya siap bermain.”

Triumph of the Human Spirit

Maret 2025 menjadi momen bersejarah ketika Faisal mencetak hattrick dalam kemenangan 7-0 melawan Kelantan Darul Naim. Tak lama setelah itu, ia kembali memperkuat timnas Malaysia dalam kualifikasi Piala Asia.

Pelatih kepala Malaysia, Peter Cklamovski, memuji kembalinya Faisal: “Dia pemain sayap yang fantastis, pemain hebat yang punya kemampuan untuk benar-benar menyakiti tim lawan saat dia maju.”

Masa Depan yang Cerah

Kini, Faisal bertekad membantu Malaysia lolos ke Piala Asia untuk pertama kalinya sejak 1980. Pelatih Selangor, Katsuhito Kinoshi, yakin dengan potensinya: “Faisal telah menjadi bagian penting dari Selangor FC dan tim nasional Malaysia di masa lalu dan saya yakin dia akan segera memberikan pengaruhnya lagi.”

Dari korban serangan ke inspirasi bangsa, perjalanan Faisal Halim membuktikan bahwa semangat manusia bisa mengatasi segala rintangan. Kisahnya tidak hanya tentang sepakbola, tetapi tentang ketangguhan dan tekad untuk bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru