Stadion Maguwoharjo akhirnya kembali bergemuruh dengan suka cita ketika PSS Sleman berhasil meraih kemenangan krusial 3-1 atas PSM Makassar. Hasil ini menjadi penawar pahit setelah empat kekalahan beruntun yang sempat membenamkan tim asuhan Pieter Huistra dalam krisis kepercayaan diri.
“Kita tahu PSM adalah tim yang bagus dan sangat bahaya di serangan free kick, corner kick. Pada 20 menit pertama mereka cukup berbahaya dan mencetak gol lebih awal,” ujar Huistra dengan nada lega usai pertandingan.
Kemenangan ini tidak datang mudah. PSS Sleman sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Nermin Haljeta di menit ke-24, namun menunjukkan reaksi luar biasa dengan membalikkan keadaan lewat gol Dominikus Dion (26′), Marcelo Cirino (36′), dan Gustavo Tocantins (60′).
“Sangat senang melihat tim saya bereaksi dan bisa mencetak gol dari (Dominikus) Dion dari bola muntah. Lalu kemudian lahir gol kedua yang juga jadi keuntungan bagi PSS,” tambah pelatih asal Belanda itu.
BACA JUGA: Dominikus Dion: Gol Pembangkit Semangat PSS di Tengah Badai Degradasi
Dampak Strategis Kemenangan
- PSS naik ke posisi 17 klasemen dengan 25 poin
- Kini hanya terpaut 5 poin dari zona aman
- Memutus rantai empat kekalahan beruntun
- Menyuntikkan kepercayaan diri jelang tiga laga penentuan
Meski berhasil keluar dari dasar klasemen, Huistra mengingatkan anak asuhnya untuk tidak berpuas diri. “Kami memastikan taktik yang saya sampaikan dan pemain berjuang sampai akhir. Pemain main bagus dan menyenangkan kita bisa menang,” tegasnya, sembari menekankan bahwa pertarungan menghindari degradasi masih panjang.
Dengan sisa tiga pertandingan, kemenangan ini menjadi modal berharga bagi PSS untuk menyambung nyawa di BRI Liga 1. Pertanyaan besarnya: Akankah momentum ini menjadi titik balik keselamatan Super Elang Jawa? Jawabannya akan terungkap dalam pertarungan sengit melawan tiga lawan tersisa musim ini.
