Menyadarkan Alcaraz
Kekalahan dari Sinner di final Wimbledon dua bulan lalu menyadarkan Alcaraz betapa banyak hal yang harus ia benahi agar hasil serupa tidak terulang di New York. Alcaraz dan pelatihnya, Juan Carlos Ferrero, langsung mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki — namun mereka merahasiakannya.
“Pasti, Simone [Vagnozzi, pelatih Sinner] akan mendengarnya,” kata Ferrero tak lama setelah kemenangan muridnya.
Alcaraz tampil perkasa di Flushing Meadows. Ia tidak kehilangan satu set pun hingga final, dan nyaris tak tertembus dalam servis. Cara pemain 22 tahun itu merebut kembali gelar AS Terbuka dan posisi nomor satu dunia adalah buah dari kerja kerasnya dalam mengembangkan berbagai aspek permainan.
Sejak awal tahun, Alcaraz dan Ferrero telah menekankan pentingnya peningkatan kualitas servis.
Pukulan pembuka itu memang masih dalam tahap pengembangan, dan bahkan sempat ambruk saat kekalahan di Wimbledon, namun justru menjadi kunci kesuksesannya selama dua pekan terakhir.