Tamparan Keras
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi klub yang pernah 20 kali juara Inggris itu, terutama setelah finis di peringkat 15 musim lalu—yang terburuk sejak 1974. Hilangnya peluang merebut Piala Carabao menambah daftawal kegagalan musim ini.
Amorim melakukan delapan rotasi dari tim yang ditampilkan saat imbang 1–1 lawan Fulham. Meski memainkan banyak pemain internasional bernilai ratusan juta pound, termasuk Benjamin Šeško yang baru saja dibeli £74 juta dari RB Leipzig, performa tim justru payah. Kiper Andre Onana juga mengalami malam yang ingin dilupakannya.
Ketika Amorim menggantikan Erik ten Hag, banyak yang berharap ia bisa membawa United kembali menang. Janji dan optimisme itu bahkan sempat dikumandangkan fans di tribune. Namun, hasil ini jelas bertolak belakang dengan ekspektasi, terlepas dari investasi besar klub di lini serang.
Statistik Amorim di Liga Premier pun suram: rasio kemenangannya hanya 24,1%, setara dengan Neil Warnock yang pernah dua kali degradasi. Kekalahan dari Burnley di Old Trafford akhir pekan lalu semakin memperburuk tekanan atasnya. Di Blundell Park, ia tampak gelisah dan kehilangan kata-kata, terutama ketika ditanya apakah ia masih percaya pada apa yang disaksikannya.
“Tidak, tapi saya manajernya,” ujarnya. “Seharusnya tugas saya untuk memahami apa yang terjadi.”
Ia berulang kali meminta maaf kepada fans. “Sekali lagi, saya turut berduka cita untuk para penggemar kami. Mari kita fokus pada pertandingan berikutnya.”