Dukungan
Dukungan terhadapnya bahkan melampaui dunia sepak bola. Pada pemilihan presiden 2018, lebih dari satu juta warga Mesir mencoret nama-nama kandidat yang terdaftar dan memilih Salah. Ia adalah pemimpin tak resmi yang di daerahnya dijuluki ‘Piramida Keempat’.
Di sekitar Lapangan Ramses—pusat transportasi Kairo tempat Salah dulu berpindah bus dalam perjalanan latihan pulang-pergi sembilan jamnya semasa remaja—para pengunjung kafe menyatakan ketidakpercayaan mereka ketika namanya hanya menjadi pemain cadangan dalam tiga pertandingan beruntun oleh Arne Slot, dan kemudian bahkan dikeluarkan dari skuad untuk pertandingan Liga Champions melawan Inter Milan.
“Ketika Liverpool bermain di Milan, seluruh Mesir mendukung Inter Milan,” kata Osama Ismail, mantan juru bicara Federasi Sepak Bola Mesir. Ismail, yang pernah bekerja sama dengan Salah, menggambarkannya sebagai “bukan sosok yang arogan tetapi percaya diri” dan menegaskan bahwa sang penyerang masih ingin terus bermain untuk Liverpool.
Di Stadion Internasional Kairo, tempat Mesir mengalahkan Nigeria 2-1 dalam laga persahabatan jelang Kejuaraan Afrika (Afcon), atmosfer dipenuhi dukungan untuk “putra” mereka guna membangkitkan moralnya, seiring upaya Firaun meraih gelar pertama sejak 2010. Menteri Olahraga Ashraf Sobhy pun datang menyambut Salah ketika ia tiba di Kairo pada hari Selasa.
“Kami mengatakan dia adalah putra kami, jadi kami sangat terkejut secara emosional karena rasanya seperti penghinaan bagi salah satu anggota keluarga kami,” tutur Ahmed Gamal Ali, seorang jurnalis yang berbasis di Kairo. “Melihat salah satu dari kita sendiri menderita sungguh mengejutkan dan respons nasional yang spontan pada dasarnya berjalan otomatis.”
“Akan terlalu menghakimi jika mengatakan apakah dia benar atau salah melakukan wawancara itu, karena kita tidak mengalami perasaannya, tetapi inilah pola pikir pemain seperti dia dan [Cristiano] Ronaldo.”


