Usai derby Manchester pada 6 April lalu, ketika seorang suporter Manchester United, Alfie Holt (20), mengaku di pengadilan telah menampar wajah Jack Grealish. Pemegang tiket musiman di Stretford End ini mengklaim aksinya dilakukan setelah pemain Manchester City tersebut menghinanya.
Holt yang berasal dari Droylsden, Tameside, mengaku bersalah atas tuduhan penyerangan di Pengadilan Magistrat Manchester. Ia dijatuhi hukuman Perintah Larangan Sepak Bola selama tiga tahun dan denda £120. “Saya bereaksi tanpa berpikir dan menyesali tindakan itu,” ujar Holt di persidangan.
Jaksa Shazia Aslam menjelaskan situasi panas usai pertandingan yang selalu penuh ketegangan itu. Saat para pemain City meninggalkan lapangan menuju terowongan, Holt yang berdiri sangat dekat mulai meneriakkan makian. Jack Grealish kemudian mendekat dan terjadi adu mulut antara keduanya sebelum tamparan itu terjadi.
BACA JUGA: Axel Tuanzebe Gugat Manchester United Gara-Gara Masalah Medis
Namun, versi Grealish dalam pernyataan saksi berbeda. Pemain internasional Inggris itu mengaku tidak bisa mendengar teriakan Holt karena keramaian. Ia hanya berusaha berkomunikasi sebelum akhirnya mencoba menjauh saat diserang.
Insiden ini kembali menyoroti masalah keamanan di sekitar pertandingan derby Manchester yang dikenal panas. Meski tidak ada luka fisik yang serius, kasus ini menunjukkan betapa emosi bisa memicu tindakan di luar kendali di momen-momen krusial sepak bola.
Holt yang diketahui sebagai suporter setia MU kini harus menjalani hukuman larangan menonton pertandingan langsung hingga 2027. Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga sportivitas dalam sepak bola.