Di bawah kepemimpinan Thomas Tuchel, perjalanan Inggris menuju Piala Dunia akan menghadapi ujian sesungguhnya. Terlebih ketika mereka berhadapan dengan Serbia di Stadion Rajko Mitic, Beograd, yang dikenal dengan atmosfernya yang mencekik.
Meski berhasil meraih empat kemenangan tanpa kebobolan dalam empat laga kualifikasi, penampilan Three Lions dinilai suram. Mereka seakan tanpa inspirasi, dan kehilangan identitas jelas sejak menggantikan Sir Gareth Southgate usai Euro 2024.
Hanya tersisa tujuh laga lagi sebelum Tuchel mengumumkan skuad akhir, dan pertandingan di Beograd pada Selasa malam ini akan menjadi ujian temperamen pertama yang sesungguhnya bagi timnya. Serbia, yang sebagian tribunnya ditutup akibat insiden rasis, tetap dianggap ancaman serius dengan pemain seperti Dusan Vlahovic (Juventus) dan Luka Jovic (mantan Real Madrid).
BACA JUGA: Nottingham Forest Resmi Menunjuk Ange Postecoglou Sebagai Manajer Anyar
Stadion Rajko Mitic—dengan terowongan legendaris sepanjang 240 meter yang sempit dan penuh grafiti—didesain untuk menciptakan tekanan psikologis. Kapten Harry Kane mengakui, “Ini akan menjadi malam yang sulit. Mereka akan bermusuhan dan berusaha membuat segalanya sulit bagi kita.”
Bagi Tuchel, laga ini adalah “bukti konsep” yang jauh lebih berarti daripada kemenangan atas tim peringkat 174 seperti Andorra. Meski performa timnya belum meyakinkan, ia bersikukuh, “Saya yakin kami akan menjadi lebih baik.” Ia juga menegaskan bahwa ia sedang dalam proses mempersempit pilihan dan menyiapkan tim untuk fase kompetitif yang lebih ketat.
Dengan unggul lima poin atas Serbia di Grup K, kemenangan akan membawa Inggris semakin dekat ke putaran final. Namun, lebih dari sekadar poin, laga ini adalah kesempatan bagi Tuchel untuk mulai mencetak identitas barunya—sesuatu yang belum terlihat sejak ia mengambil alih.
