Hugo Ekitike menjadi pemain terakhir yang meninggalkan lapangan di Anfield, mengangkat tinju ke arah The Kop yang sedang meneriakkan namanya. Meski ada bayang-bayang Alexander Isak—pemain termahal asal Inggris—yang bisa menggeser posisinya, Ekitike justru menjawabnya dengan performa gemilang.
Transisinya dari Bundesliga ke Liga Premier berjalan mulus, ditandai dengan kualitas teknik, ketenangan, dan etos kerja yang sesuai dengan DNA Liverpool. Hubungannya dengan para pendukung pun langsung terjalin erat, terlihat dari sorak-sorai saat ia mencetak gol hingga tepuk tangan meriah ketika digantikan oleh Isak pada menit ke-67.
Pelatih Arne Slot bahkan membuka peluang untuk memadukan Ekitike dan Isak, dengan opsi menempatkan sang striker Prancis di sayap kiri—biasanya diisi Cody Gakpo. Sebuah dilemma yang diinginkan setiap manajer.
Ekitike telah mencetak tiga gol dalam lima kemenangan beruntun Liverpool, plus satu assist dalam 370 menit bermain. Statistik Opta mencatat peluang konversinya mencapai 66,67%. Tak hanya produktif, ia juga tak kenal lelah menekan pertahanan lawan dan bekerja keras untuk tim.
BACA JUGA: Liverpool Sukses Keluar Sebagai Pemenang di Derby Merseyside