Memasuki babak kedua, Nerazzurri langsung menggebrak. Nicolo Barella hampir menyamakan kedudukan hanya dalam hitungan detik, tendangan chip cerdiknya membentur mistar gawang. Gempuran Inter akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-54. Berawal dari kombinasi apik di tepi kotak penalti, gelandang Polandia Piotr Zieliński menuntaskan umpan terobosan dengan sepakan akurat ke sudut kanan bawah. Skor berubah 1-1, dan tensi pertandingan semakin tinggi.
Inter mendominasi penguasaan bola pasca gol penyama kedudukan. Pelatih Diego Simeone lantas melakukan pergantian pemain masif, memasukkan nama-nama seperti Antoine Griezmann dan Koke, yang segera membangkitkan spirit Atletico. Pertahanan tuan rumah sempat terancam oleh peluang Marcus Thuram dan Carlos Augusto, namun Gonçalo Gonzalez melakukan blok krusial di mulut gawang. Ketika laga tampak akan berakhir imbang, momen ajaib terjadi di masa injury time.
Pada menit 90+3, Griezmann, yang masuk sebagai pemain pengganti, mengeksekusi tendangan sudut dengan sempurna. Ia mengirim umpan akurat ke area sepuluh yard. Giménez melompat lebih tinggi dari pemain Inter manapun, menanduk bola keras ke pojok gawang Yann Sommer. Gol tersebut menjadi penutup dramatis, mengunci kemenangan 2-1 untuk Atletico Madrid. Hasil ini mengangkat posisi Atletico di klasemen fase liga UCL, sementara Inter Milan harus menelan kekalahan perdana mereka musim ini.


