General Motors (GM) akhirnya mendapatkan lampu hijau untuk menjadi pemasok mesin resmi di Formula 1 mulai musim 2028. FIA dan General Motors secara resmi mengumumkan persetujuan ini, menandai debut pertama pabrikan otomotif AS tersebut. Ini menjadi yang pertama untuk mereka dalam menyuplai power unit untuk kompetisi balap tertinggi dunia.
Keputusan ini muncul setelah FIA sebelumnya menyetujui keikutsertaan tim Cadillac. Merek tersebut merupakan di bawah naungan GM, sebagai konstruktor baru di F1. Cadillac akan memulai debutnya tahun depan dengan menggunakan mesin Ferrari sebelum beralih ke power unit buatan GM sendiri pada 2028.
Proyek GM sempat menghadapi penolakan dari pemegang hak komersial F1 awal tahun ini. Akhirnya disetujui setelah perubahan konsep dari kolaborasi dengan Andretti Global menjadi entri resmi Cadillac. GM kemudian membentuk divisi khusus bernama GM Performance Power Units LLC untuk mengembangkan mesin F1 mereka.
“Kami berkomitmen menyiapkan power unit yang kompetitif sebelum akhir dekade ini,” tegas juru bicara GM kepada BBC Sport. Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem menyambut baik langkah ini: “Kehadiran GM sebagai pemasok mesin memperkuat ekspansi global F1 dan menunjukkan minat produsen otomotif kelas dunia.”
BACA JUGA: Reading FC Berjuang Selesaikan Proses Penjualan Klub Sebelum Batas Waktu Baru
PERSIAPAN
Peraturan mesin baru F1 yang akan berlaku mulai 2025 menjadi dasar persiapan GM. Regulasi ini mempertahankan konsep turbo hybrid 1.6L namun dengan penyederhanaan teknologi dan peningkatan proporsi tenaga listrik menjadi 50%, jauh lebih tinggi dari 20% saat ini.
Keputusan ini sekaligus menutup diskusi tentang usulan Ben Sulayem untuk kembali ke mesin V10 naturally aspirated. Para pemasok mesin sepakat mempertahankan teknologi hybrid sebagai masa depan F1, meski kemungkinan revisi regulasi sebelum 2031 tetap terbuka.
Kehadiran GM di F1 tidak hanya memperketat persaingan di lintasan, tapi juga menandai kembalinya pabrikan AS ke ajang balap elit setelah absen selama beberapa dekade. Cadillac akan menjadi tim F1 pertama berbendera Amerika Serikat sejak era Haas F1 Team.
Dengan tenggat waktu 2028, GM memiliki waktu empat tahun untuk menyempurnakan power unit mereka sebelum bersaing dengan raksasa seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bull Powertrains. Langkah strategis ini sekaligus memperkuat positioning GM di pasar otomotif global yang semakin mengarah pada elektrifikasi dan teknologi tinggi.
F1 sendiri melihat ini sebagai momentum penting dalam perluasan pasar Amerika, terutama setelah kesuksesan Grand Prix Miami, Las Vegas, dan Austin dalam menarik minat penonton AS. Kehadiran tim dan pabrikan AS diharapkan semakin mempopulerkan olahraga ini di negara adidaya otomotif tersebut.