“Bangga sekali bisa menjadi juara mewakili Region Maluku di GYC 2025 Free Fire. Tahun lalu kami menjadi tim dengan penampilan paling buruk dan berakhir di peringkat 12, tapi tahun ini bisa menjadi juara, saya sangat tidak menyangka,” ujar Josua.
“Saya mau ucapkan terima kasih kepada orang tua, sekolah, dan komunitas yang telah mendukung kami. Terutama untuk Mama, Mama sangat ingin saya juara. Puji tuhan berkat usaha dan doa semuanya kami bisa menjadi juara,” tambahnya.
Turnamen Resmi dari Garena
GYC atau Garena Youth Championship Free Fire sendiri merupakan turnamen esports resmi untuk pelajar SMP dan SMA di seluruh Indonesia yang mendapat dukungan dari Kemendikdasmen RI, Kemenpora RI, dan PB ESI.
Sebagai bagian dari inisiatif Garena Goes to School (GGTS) sejak 2017, GYC 2025 Free Fire memiliki persyaratan khusus dari sisi akademik untuk semua peserta. Sama seperti tahun lalu, semua peserta harus memiliki nilai rapor rata-rata minimum 65 untuk bisa berpartisipasi di turnamen ini.
Melalui skema ini, Free Fire mengajak para pelajar untuk menunjukkan bahwa berprestasi di dunia esports harus dibarengi dengan prestasi di dunia akademik.
