Sandiwara Penangguhan dan Kurangnya Akuntabilitas
Yang semakin memperparah kasus ini adalah penanganan FAM terhadap krisis internal. Penangguhan yang dijatuhkan kepada Sekretaris Jenderal FAM, Bapak Noor Azman Rahman, tampaknya lebih merupakan sandiwara hubungan masyarakat daripada tindakan tata kelola yang sesungguhnya. Komite FIFA menyatakan tidak terkesan dengan tindakan tersebut.
“Laporan publik dan sumber yang kredibel menunjukkan bahwa pejabat yang ditangguhkan tersebut terus muncul di acara-acara penting, termasuk yang dihadiri oleh pimpinan FIFA, yang merusak kredibilitas tindakan tersebut dan menunjukkan bahwa tindakan tersebut lebih merupakan upaya hubungan masyarakat daripada tindakan tata kelola yang sesungguhnya,” ungkap Komite FIFA dalam dokumen tersebut.
Lebih mengejutkan lagi, FAM dituding gagal total dalam mengidentifikasi individu-individu yang bertanggung jawab atas pemalsuan, pangkat, atau peran spesifik mereka dalam asosiasi, meskipun telah mengakui manipulasi dokumen.
“Kelalaian ini menunjukkan kurangnya akuntabilitas dan menimbulkan kekhawatiran serius tentang budaya tata kelola dalam organisasi,” tegas Komite, menambahkan bahwa melindungi anggota staf yang mengaku bersalah “tampaknya merupakan manuver taktis yang dirancang untuk mengalihkan tanggung jawab kelembagaan.”
