Fernando Alonso memberikan perspektif berbeda mengenai kontroversi Grand Prix Monaco, menilai pembalap masa kini terlalu mudah mengkritik balapan ikonis tersebut. Pembalap Aston Martin yang pernah dua kali menang di sirkuit jalanan ini justru mengajak semua pihak untuk lebih menghargai warisan balapan tertua dalam kalender F1.
“Ini Monaco. Mungkin ada beberapa ide untuk perbaikan, tetapi saya rasa tidak perlu memikirkan apa pun,” tegas Fernando Alonso. “Jika 40 tahun lalu Anda bertanya kepada Senna dan Prost tentang Monaco, mereka akan kurang sopan dibandingkan kita.”
Pembalap paling berpengalaman di grid F1 ini mengakui kelemahan balapan Monaco yang jarang menampilkan aksi menyalip. “Anda melihat satu kali menyalip setiap 10 tahun,” ujarnya. Namun Alonso mengkritik sikap hipokrit pembalap yang selalu mengeluh setelah balapan.
“Tahun depan kami akan kembali ke Monaco dengan semangat sama. Pada hari Rabu kami akan bilang ini trek terbaik, hari Jumat penuh adrenalin, lalu hari Minggu kecewa lagi. Begitulah adanya,” tambahnya sambil tersenyum.
BACA JUGA: Gabriel Siap Perpanjang Masa Depannya di Arsenal
Beberapa usulan perbaikan telah mengemuka, termasuk ide dari Ketua GPDA Alex Wurz yang memposting konsep modifikasi tikungan Pelabuhan, Loews, dan Rascasse di Instagram. George Russell dari Mercedes merespons dengan skeptis: “Monaco selalu sama. Sebagian dari diri saya berpikir kita harus menerima Monaco apa adanya.”
Charles Leclerc, pemenang Monaco GP 2024, menegaskan nilai historis balapan ini. “Kualifikasi di Monaco sungguh luar biasa, dan itulah yang membuat Monaco begitu istimewa,” kata pembalap Ferrari itu.
Alonso menutup dengan pesan bijak: “F1 lebih kaya karena memiliki Monaco. Daripada terus mengeluh, mari nikmati keunikan yang tak akan Anda temukan di sirkuit lain mana pun.” Pandangan ini mengingatkan semua pihak bahwa di balik segala kekurangannya, Monaco tetap menjadi mahkota tersendiri dalam dunia Formula 1.