Bukti Kuat
Klaim federasi Malaysia menyebut Carlos Rogelio Fernández lahir pada 29 Mei 1930 di Penang. Namun bukti dari Catatan Sipil provinsi Santa Fe, justru menunjukkan kakek Garcés merupakan penduduk asli Santa Fe. Hal itu diketahui dari hasil temuan yang dilakukan oleh FIFA
Tanggal 29 Mei 1930 memang tercatat benar, namun lokasi kelahirannya keliru. Berdasarkan dokumen resmi, Fernández justru lahir di lingkungan Villa María Selva, Santa Fe.
Catatan sipil itu mendeskripsikan bahwa di hadapan petugas, “Nyonya Sebastiana Justa Fernández, dua puluh enam tahun, lajang, berkewarganegaraan Argentina, penduduk Villa María Selva, hadir dan menyatakan bahwa di rumahnya di Jalan ke-22, tanpa nama, pada tanggal 29 Mei lalu, pukul 18.40, telah lahir seorang anak kulit putih yang merupakan anak kandung dari pemberi pernyataan dan bahwa ia mengakuinya sebagai anak kandung.” Dengan demikian, ibu Fernández yang juga nenek buyut Facundo Garcés merupakan warga Argentina.

Pada era 1930-an, jalan-jalan di utara Salvador del Carril di kota Santa Fe memang belum memiliki nama dan hanya dikenali dengan nomor. Jalan 22, tempat kelahiran kakek mantan bek Colón tersebut, kini dikenal sebagai Jalan Gorostiaga.
Sementara itu, Don Cipriano Garcés yang tercatat sebagai saksi dalam akta kelahiran dan kemudian menjadi suami Doña Sebastiana Justa Fernández, disebutkan berprofesi sebagai pedagang keliling berkebangsaan Spanyol. Dengan demikian, kakek buyut pesepak bola tersebut juga bukan berasal dari Malaysia.
Pada kasus Imanol Machuca, dokumen dari federasi Malaysia menunjukkan salah satu neneknya berasal dari Penang. Pemain sendiri sempat mengonfirmasi hal ini dalam wawancara dengan situs penggemar “Sábado Vélez”. Namun FIFA menegaskan bahwa nenek gelandang Vélez tersebut sebenarnya lahir di kota Roldán, provinsi Santa Fe.
Lima nama lain yang turut tersandung kasus serupa adalah Rodrigo Holgado asal Argentina; pesepakbola Spanyol Jon Irazábal Iraurgui dan Gabriel Arrocha; João Vitor Brandão Figueiredo dari Brasil; serta pemain Belanda Hector Alejandro Hevel Serrano. Seluruhnya menerima sanksi skorsing selama satu tahun.


