Everton vs Tottenham Hotspur : Saling Jaga Rekor

Oleh peserta Liga Pundit: Pandu Pargawinata (@pargawinata)

Hill Dickinson Stadium, akan menjadi panggung pertandingan dua tim yang tengah mencari momen untuk bangkit. Tuan rumah Everton, tentunya akan memburu kemenangan setelah pekan sebelumnya harus mengakui keunggulan Manchester City. Sementara tamunya, Tottenham Hotspur akan datang dengan niat yang sama, karena di pekan sebelumnya mereka juga harus takluk dari Aston Villa. Namun Everton, tentu tidak ingin kehilangan rekor bagus pertandingan home mereka. Karena sejak pindah ke markas baru di Hill Dickinson Stadium, Everton belum terkalahkan dengan catatan dua menang dan dua imbang.

Namun Tottenham, juga datang dengan rekor away yang bagus. Karena musim ini, mereka juga belum terkalahkan kala bermain away, dengan catatan tiga menang dan satu imbang. Bahkan catatan ini, menjadi yang terbaik di Premier League sejauh musim ini berjalan. Rekor yang perlu mereka jaga, untuk mengejar tiket kompetisi eropa musim depan. Jadi ini akan menjadi pertarungan antara tim, dengan rekor tak terkalahkan di kandang dan tandang.

Dengan hanya terpaut tiga poin dari Tottenham, kemenangan akan membuat Everton merangsek ke papan tengah EPL 2025/2026. Sementara bagi Tottenham, kemenangan akan membuat mereka tetap menjadi penantang persaingan papan atas klasemen EPL 2025/2026.

David Moyes Vs Thomas Frank

David Moyes balikan dengan Everton di pertengahan musim lalu. Kehadirannya, membawa pendekatan taktikal yang lebih modern dari pada saat pertama ia menukangi Everton. Formasi 4-2-3-1 yang dibawanya berfokus pada penciptaan fondasi yang kuat di lini belakang sambil mempertahankan keluwesan dan opsi di lini tengah. Formasi dimulai dengan empat bek, yang memberikan lebar dan stabilitas, memungkinkan penguasaan bola yang terkendali dari area belakang. Gelandang bertahan tunggal menghubungkan pertahanan dengan lini tengah, mengatur tempo, dan mendistribusikan bola kepada dua gelandang tengah yang lebih maju.

Gelandang-gelandang ini menempatkan diri untuk memanfaatkan ruang di antara garis pertahanan lawan, menciptakan segitiga umpan yang memfasilitasi perkembangan permainan ke depan secara lancar. Tiga penyerang, dengan striker tengah sebagai titik fokus, selalu siap menerima bola, baik melalui umpan langsung maupun dengan melakukan pergerakan di belakang pertahanan. Susunan ini memungkinkan tim untuk bertransisi dengan cepat dari menyerang ke bertahan, menjaga tekanan pada lawan sambil memastikan perlindungan pertahanan.

Picture : Proses Build up Everton, Source : the-footballanalyst.com

Namun, jika memang menghadapi pertahanan yang sulit di tembus, Moyes pun tak ragu untuk bermain pragmatis dengan skema long balls. Karena dia memiliki pemain belakang yang cukup baik, untuk mengeksekusi long balls dalam diri James Tarkowski, Michael Keane, dan James Garner.

Sementara itu, masuknya Thomas Frank ke Tottenham di awal musim ini, mengisyaratkan bahwa manajemen Tottenham ingin membangun tim yang adaptif dalam pertandingan dan lebih terorganisir. Karena di bawah Ange Postecoglou, Tottenham selalu tampil menyerang penuh siapapun lawannya.. Pendekatan taktik yang selalu menyerang di setiap pertandingan, membuat Spurs finish di posisi 17 klasemen EPL 2024/2025. Meskipun berhasil membawa Spurs juara Europa League musim lalu, Ange tetep dipecat.

Setelah Thomas Frank melatih Tottenham, Ia membangun tim yang secara konsisten lebih cerdas dalam strategi, lebih cepat berlari, dan yang paling penting, lebih terorganisir. Terbukti, Thomas Frank memiliki rate poin per pertandingan yang lebih baik daripada 2 musim Ange di spurs.

Picture : Rated poin per match Ange and Thomas Frank, Source : FotMob

Di Tottenham, Thomas Frank biasa menggunakan formasi 4-2-3-1 yang sama dengan Moyes. Perbedaannya adalah, Thomas Frank lebih bermain High Pressing ketika bermain dengan tim yang memiliki kekuatan seimbang. Mereka akan melakukan pendekatan man to man marking, dengan tujuan memaksa lawan membuat blunder. Seperti yang pernah mereka tunjukan pada saat melawan Newcastle di pramusim, dan berbuah gol ketika itu.

Picture : High pressing Tottenham, Source : footballbunseki.com

Tapi ketika menghadapi lawan yang mempunyai skuad yang lebih baik, mereka akan cenderung bertahan di zona pertahanan sendiri, sambil berusaha mencari kesempatan serangan balik. Ada tiga bagian penting pada saat spurs nya Thomas Frank memasuki mode bertahan.

Bagian pertama adalah di sekitar bola, di mana bek sayap dan penyerang sayap menekan bola dengan agresif, sementara gelandang bertahan di sisi bola menutupi ruang antara bek sayap dan bek tengah. Bagian kedua berada di depan gawang, di mana tiga bek yang tersisa plus gelandang bertahan lainnya menunggu untuk mengatasi umpan silang. Bagian terakhir adalah dua pemain depan dan sayap lawan yang menutupi ruang di depan kotak penalti untuk menutup jalur yang mungkin menuju ke tengah dan mengamankan bola kedua setelah melakukan sapuan bola dari umpan silang.

Picture : Defense Tottenham, Source : footballbunseki.com

Selain dasar ini, mereka juga tetap mendorong garis belakang ke depan untuk membuat ruang di belakang tidak tersedia bagi lawan. Hal ini, mereka praktikan pada saat menghadapi Arsenal di pramusim. Karena Everton, memiliki kekuatan yang seimbang dengan Spurs, ada kemungkinan Thomas Frank akan memilih opsi High pressing untuk menghadapi pasukan David Moyes.

Menghadapi Badai Cedera

Baik Everton maupun Tottenham, tengah dihadapkan pada cedera pemain andalannya. Di kubu Everton, mereka kehilangan Jarrad Branthwaite dan Nathan Patterson. Namun Jack Grealish, sudah bisa dimainkan kembali, setelah di parkir pada saat menghadapi Manchester City karena kesepakatan peminjaman antara dua klub tersebut. Ini kabar yang baik, karena semenjak bergabung dengan Everton, Grealish menjadi pemain yang sangat berkontribusi di Everton dan menjadi pengkoleksi assists terbanyak Everton sejauh ini. Tentu, kehadirannya bisa menambah daya gedor Everton.

Picture : Everton top rated player, Source : FotMob

Sementara di kubu Tottenham, lebih banyak lagi yang cedera. Mengingat mereka juga tampil di Champions League musim ini, sehingga jadwal lebih padat. Nama-nama andalan seperti Mathys Tel, James Maddison, Cristian Romero, Dominic Solanke, dan Bissouma masih berkutat dengan cedera. Tapi kedatangan Mohammed Kudus dan Xavi Simmons kedalam skuad di awal musim, mampu memperkuat spurs. Keduanya menjadi pemain yang cukup diandalkan di lini depan, dan sudah memberikan sumbangsih gol dan assists. Di tambah, Richarlison pun sudah bisa kembali berlaga.

Masalah kebugaran pemain, juga cukup merugikan Tottenham, karena di tengah pekan kemarin, mereka harus ke Monaco untuk partai Liga Champions. Sementara Everton, mempunyai waktu istirahat yang cukup sebelum laga digelar.

Picture : Tottenham top rated player, Source : FotMob

Penutup

Tim dengan rekor belum pernah kalah di kandang, akan di tantang oleh tim dengan rekor belum pernah kalah saat tandang. Siapa yang menang, akan menambah panjang catatan bagus yang akan di kenang. Baik Everton maupun Tottenham, akan berjuang untuk mendapatkan musim yang bisa mereka banggakan.

Prediksi Line up :

Everton (4-2-3-1): Pickford; O’Brien, Tarkowski, Keane, Mykolenko; Garner, Gueye; Ndiaye, Dewsbury-Hall, Grealish; Beto

Tottenham Hotspur (4-2-3-1): Vicario; Spence, Van de Ven, Danso, Porro; Bentancur, Palhinha; Odobert, Simons, Kudus; Richarlison

Prediksi : Everton 1 – 1 Tottenham Hotspur Everton Menang : 25 %

Imbang : 50 %

Tottenham Menang : 25 %

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru