Posisi Naik
Kemenangan ini mengangkat posisi Everton, yang meski masih berada di paruh bawah klasemen, kini hanya tertinggal satu poin dari Crystal Palace di posisi kesembilan. Sementara Fulham, dengan satu poin lebih banyak dari zona degradasi, harus kembali berjibaku mempertahankan posisinya.
Suasana hati pelatih Everton, David Moyes, sempat terusik di pinggir lapangan ketika wasit keempat Ben Toner mengisyaratkan enam menit waktu tambahan di akhir babak pertama. Namun, kekecewaannya segera berubah menjadi sukacita berkat gol penyejuk hati dari Gueye. Sepanjang pertandingan, timnya memang terlihat lebih dominan dalam menciptakan peluang, meski harus berjuang melawan ketidakakuratan penyelesaian akhir dan beberapa keputusan offside.
Thierno Barry, yang tetap dipercaya tampil meski performanya mengecewakan melawan Sunderland, nyaris membuka gol liga pertamanya. Sayang, golnya dianulir setelah Ndiaye terjebak offside dari umpan silang rendah Gueye. Pemain Prancis itu sebelumnya juga telah melewatkan peluang emas dengan menyundul bola melambung tinggi di atas mistar gawang dari umpan silang Dewsbury-Hall.
Bek Tarkowski, yang tendangan voli jarak dekatnya dianulir, sempat digagalkan oleh mistar gawang tak lama kemudian. Namun, ketidakmampuan Fulham membersihkan bola dari area pertahanan akhirnya dihukum oleh Gueye yang menerkam untuk membawa tim tuan rumah unggul.
Babak kedua bisa saja berjalan lebih nyaman bagi Everton seandainya gol penyapu Dewsbury-Hall tidak dianulir. Alih-alih tenang, The Toffees justru harus mengandalkan Pickford dan Ndiaye untuk melakukan intervensi kunci guna mempertahankan keunggulan tipis mereka, terutama saat Fulham mulai mengerahkan lebih banyak pemain ke depan. Sundulan Keane di akhir laga, yang tampaknya mengenai bahunya, akhirnya berhasil meredakan kegugupan para pendukung tuan rumah dan mengantarkan Everton pada kemenangan pertama mereka sejak mengalahkan Crystal Palace lebih dari sebulan yang lalu.


