Dulu Terpinggirkan, Kini Jadi Andalan: Perjalanan Bintang Manchester United Amad Diallo Menuju Panggung Eropa

Amad Diallo menceritakan bagaimana perjuangan kerasnya untuk bisa menembus skuad utama Manchester United. Didatangkan pada tahun 2021, Amad awalnya harus jam terbang di Rangers dan Sunderland melalui masa peminjaman.

Kendati tampil memukau di sana, serangkaian cedera dan minimnya kepercayaan dari beberapa pelatih sempat menjadi batu sandungan baginya.

Namun, musim 2024/25 menjadi lembaran baru bagi sang winger. Dukungan penuh dari Erik ten Hag dan kedatangan Ruben Amorim memberikan angin segar dalam perkembangannya. Terbukti, 41 penampilan telah ia bukukan menjelang laga final Liga Europa melawan Tottenham, Kamis (22/5) dini hari WIB.

Kepada Manchester Evening News, Amad mengungkapkan kesabarannya saat Ten Hag dan staf pelatih lainnya belum memberikannya kesempatan bermain secara reguler.

“Saya butuh waktu bermain untuk membuktikan bahwa saya layak bermain untuk klub ini. Dulu, saya sedikit frustrasi karena terkadang Anda merasa pantas bermain namun tidak mendapat kesempatan. Namun, kini situasinya berbeda karena manajer percaya kepada saya. Ia melihat potensi dalam diri saya. Saya berusaha membalas kepercayaannya setiap kali menginjakkan kaki di lapangan,” ujarnya.

“Sejujurnya, Erik sangat membantu saya. Ia memberikan banyak nasihat, bahkan ketika saya tidak bermain. Ia selalu menyuruh saya untuk berlatih keras. Itu adalah hal terpenting ketika seorang manajer terus mendorong Anda untuk bekerja keras, meskipun Anda tidak bermain. Jadi, saya terus berlatih dengan sangat keras. Saya pikir di awal musim ini, saya mendapatkan banyak kesempatan bermain darinya. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang ia berikan dan mendoakan yang terbaik untuknya.”

“Saya percaya pada potensi saya, saya yakin saya bisa menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Saya hanya perlu memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Itu saja. Namun, saya benar-benar percaya pada potensi yang saya miliki.”

BACA JUGA: Jadwal Sepakbola Akhir Pekan Ini: Liga Primer, La Liga, Bundesliga dan Serie A

PERBEDAAN PERAN DI ERA AMORIM

Menjelang era kepelatihan Ruben Amorim, belum jelas di posisi mana sang manajer anyar akan menempatkan Amad. Namun, pemain sayap ini menegaskan kesiapannya untuk bermain di mana pun tim membutuhkannya.

“Sejujurnya, saya tidak punya preferensi posisi. Saya adalah pemain yang suka bermain, dan saya siap ditempatkan di posisi mana pun. Jadi, jika manajer lebih suka menempatkan saya sebagai bek sayap kanan, saya akan dengan senang hati bermain di sana, atau bahkan sebagai Nomor 10. Saya tidak punya preferensi. Saya hanya ingin mengikuti arahan manajer dan sistem yang ia terapkan,” imbuhnya.

“Perbedaannya sebagai bek sayap kanan adalah Anda harus lebih banyak bertahan, Anda adalah seorang bek. Anda lebih fokus pada pertahanan, namun juga harus menyerang. Sementara Nomor 10 lebih berperan sebagai pemain depan. Perbedaannya hanya itu, tetapi saya siap untuk segalanya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru