Tottenham, di bawah arahan Thomas Frank, memang lebih banyak tertekan dan dipaksa bertahan menghadapi gempuran beruntun Monaco. Hanya sesekali mereka mengancam, seperti peluang yang didapat Micky van de Ven di akhir babak pertama; sayang, sundulan bek Belanda itu masih melambung tipis di atas mistar.
Memasuki paruh kedua, skenario permainan tidak berubah. Monaco terus menggempur, tetapi Vicario kembali menjadi benteng yang tidak bisa ditembus. Ia dua kali menepis sepakan Akliouche dan Balogun, sebelum melakukan penyelamatan terbaiknya malam itu: menahan sundulan jarak dekat Jordan Teze dengan refleks super cepat.
Sementara itu, bintang Monaco, Takumi Minamino, menyia-nyiakan tiga peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol. Sebastien Pocognoli, pelatih Monaco, harus puas berbagi angka meski timnya tampil sangat dominan. Di sisi lain, Thomas Frank bisa bernapas lega melihat timnya tampil disiplin dalam bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Vicario adalah pembeda utama pada laga ini.