“Saya pikir mereka ingin menekan garis depan, tetapi tidak melakukannya dengan cukup baik. Selain garis, jarak antarlini juga harus masuk akal, sekitar 10 meter. Jika tidak, yang terjadi adalah celah besar di antara lini belakang, dan Madrid memanfaatkannya karena meninggalkan ruang yang sangat lebar,” kritik Rexach dalam kolomnya untuk Mundo Deportivo.
Menurut Rexach, kelemahan utama Barcelona bukan pada minimnya jumlah pemain bertahan, melainkan pada jarak antarlini yang terlalu renggang. Real Madrid terbukti mampu memanfaatkan celah menganga itu untuk menciptakan serangkaian ancaman berbahaya.
Rexach secara spesifik menyarankan agar Barcelona kembali menggunakan empat gelandang dalam formasi 4-4-2 berbentuk berlian. Formasi ini, dinilainya, akan membuat tim lebih kuat dalam penguasaan bola dan lebih sigap menutup ruang ketika kehilangan bola di lini tengah.
