Dapat Remisi Hukuman, Ini Kata Yuran Fernandes

Kapten tim PSM Makassar, Yuran Fernandes, buka suara setelah mendapatkan pemotongan hukuman akibat unggahan di media sosialnya dari 12 bulan larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia menjadi tiga bulan.

“Saya merasa lebih baik dari pada sebelumnya,” ujar Yuran, dikutip dari akun Instagram Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro).

Awalnya, Yuran dijatuhi sanksi berat oleh Komite Disiplin PSSI setelah mengunggah komentar bernada kritik terhadap kualitas sepak bola nasional.

Unggahan tersebut sempat menjadi perhatian publik, sebelum akhirnya dihapus oleh sang pemain disertai permintaan maaf terbuka. Meski demikian, Komdis tetap menjatuhkan larangan aktif selama setahun dan denda sebesar Rp25 juta.

Baca Juga: PSM Makassar Gugur di Kandang Sendiri Meski Tampil Dominan

Keputusan itu memicu gelombang protes. Banyak pihak menilai sanksi tersebut terlalu berlebihan. PSM Makassar pun mengajukan banding. Hasilnya, Komdis PSSI mengubah hukuman menjadi hanya tiga bulan, yang akan berakhir pada Agustus 2025, bersamaan dengan awal musim baru Liga 1.

“Banyak orang di Indonesia merasa larangan 12 bulan untuk berkomentar di sebuah laga tidak adil dan tidak masuk akal,” tutur Yuran.

Yuran Fernandes Dapat Dukungan

Dalam proses banding, Yuran tidak sendiri. Ia mendapat dukungan luas dari rekan-rekan sesama pemain, termasuk dari APPI dan FIFPro. Solidaritas muncul, baik dari pemain lokal maupun asing yang menyuarakan ketidaksetujuan mereka melalui media sosial.

“Banyak pemain lokal dan asing di Indonesia mengirim pesan ‘kami bersamamu’. Jika Anda membutuhkan bantuan, mereka ada di sana. Pemain-pemain di Indonesia akan melakukan sesuatu di Instagram untuk menunjukkan bahwa hukuman 12 bulan tidak adil,” tutur Yuran.

Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, menyebut bahwa kasus ini menjadi pengingat penting agar pemain tidak merasa dibungkam ketika menyampaikan opini.

“Secara teknis kami tidak bisa mengajukan banding ke CAS; hanya sanksi di atas tiga bulan yang bisa diajukan banding. Kami harus menghormati keputusan Komite Banding,” kata Andritany.

“Kami lebih suka tidak ada sanksi sama sekali karena argumen kami adalah Yuran mengungkapkan kekecewaannya, dan bila ada yang salah dengan itu, maka dia sudah mengklarifikasi dan meminta maaf sebelumnya,” tukasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru