Meskipun begitu, dominasi Liverpool terasa sejak peluit awal hingga akhir. Tiga poin krusial ini menempatkan mereka di posisi keenam klasemen Liga Champions, posisi yang jika dipertahankan akan membawa mereka ke babak 16 besar tanpa play-off. Szoboszlai dan Mac Allister menguasai lini tengah, Florian Wirtz memberikan sentuhan halus, dan Hugo Ekitike menjadi ancaman. Lini belakang Liverpool, tidak seperti biasanya musim ini, tampil sangat solid. Vinicius dilumpuhkan Bradley jauh sebelum pertandingan berakhir, dan Kylian Mbappe terpinggirkan, menampilkan permainan yang buruk dan penuh kesalahan.
Jika malam itu menyedihkan bagi Alexander-Arnold, tidak jauh lebih baik bagi Jude Bellingham. Gelandang Inggris tersebut tampak tampil di Anfield untuk menunjukkan kelasnya sebelum pelatih kepala Inggris, Thomas Tuchel, mengumumkan skuadnya, tetapi ia tidak tampil impresif.
Bellingham menyampaikan simpatinya kepada Alexander-Arnold: “Jelas, itu salah satu hal yang terjadi di sepak bola. Cemoohan para penggemar tidak mencerminkan perasaan mereka terhadapnya. Saya pikir itu lebih untuk memberi tim mereka keunggulan dan sedikit menggoyahkannya. Saya yakin mereka menghargai apa yang telah ia lakukan untuk klub.”
Alexander-Arnold, idola Anfield yang telah jatuh, mungkin tak sabar untuk kembali ke rumah barunya di Madrid. Sementara itu, kehidupan Liverpool tiba-tiba terlihat jauh lebih cerah menjelang pertandingan hari Minggu melawan Manchester City di Stadion Etihad.
