Puas dengan Tim
Maresca mengakui bahwa meski secara umum puas dengan performa tim, mereka masih kurang “fokus penuh selama 95 menit penuh”. Pelatih asal Italia itu menjelaskan, “Saya pikir para pemain sudah menyadari kompetisi ini, betapa sulitnya.” Ia menekankan, “Anda tidak boleh membuat kesalahan seperti yang telah kami lakukan, tetapi saya hanya mengatakan kepada para pemain, ini adalah pertandingan yang bisa kita pelajari banyak hal, dan membangun sesuatu yang istimewa dari kekalahan ini.”
Chelsea sebenarnya menunjukkan permainan menjanjikan di awal laga, dengan Pedro Neto dan Enzo Fernandez menyia-nyiakan peluang emas. Namun kesalahan defensif menjadi penentu kekalahan. Saat terjadi drop-ball, konsentrasi yang melonggar membiarkan Michael Olise lepas untuk memberikan umpan silang. Hal itu berujung pada gol bunuh diri Trevoh Chalobah. Kesalahan berlanjut ketika Moises Caicedo menjatuhkan Harry Kane di kotak penalti, yang memungkinkan kapten Inggris itu mencetak gol dari titik putih. Usaha Palmer yang memperkecil ketertinggalan tidak cukup berarti, sebelum Kane kembali memanfaatkan blunder Malo Gusto di babak kedua.
Kekalahan ini mengungkap perbedaan pengalaman yang signifikan antara kedua tim. Bayern Munich, yang berhasil memenangkan pertandingan pertama mereka dalam 22 musim Liga Champions beruntun, menunjukkan kedewasaan dalam memanfaatkan setiap kesalahan lawan—sebuah pelajaran berharga bagi Chelsea yang masih harus memahami seluk-beluk kompetisi level elit ini.