Coco Gauff menciptakan kejutan besar di Mutua Madrid Open dengan mengalahkan Iga Swiatek secara telak 6-1, 6-1. Laga itu tersaji di semifinal yang berlangsung hanya 64 menit. Kemenangan dominan ini menjadi pembalasan manis bagi petenis AS yang sebelumnya selalu kalah dari Swiatek di lapangan tanah liat.
“Saya bermain agresif dan dengan margin. Mungkin itu bukan level terbaiknya,” ujar Coco Gauff dengan rendah hati usai pertandingan.
Petenis berusia 21 tahun itu tampil luar biasa dengan mencetak tujuh ace dan memenangkan 19 dari 21 poin pada servis pertamanya. Performa ini kontras dengan penampilannya di babak pertama turnamen, di mana ia sempat kesulitan melawan Dayana Yastremska.
“Saya merasa hebat di lapangan hari ini, jauh berbeda dengan pertandingan pertama saya di babak pertama,” tambah Gauff.
BACA JUGA: Lando Norris Santai Hadapi Dominasi Awal Piastri di McLaren
PENTING
Kemenangan ini menjadi tonggak penting bagi Gauff yang kini akan menghadapi petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka di final. Sabalenka sendiri lolos ke final setelah mengalahkan Elina Svitolina dengan skor 6-3, 7-5.
Gauff mengaku percaya diri bisa mengalahkan Swiatek di tanah liat meski catatan pertemuan sebelumnya tidak menguntungkan.
“Jelas di lapangan tanah liat dia adalah pemain yang berbeda, tetapi lapangan tanah liat juga merupakan salah satu permukaan terbaik bagi saya, dan saya pikir jika saya dapat mengalahkannya di lapangan keras, saya dapat mengalahkannya di lapangan tanah liat.”
Kekalahan ini menghentikan rekor 9 kemenangan beruntun Swiatek di Madrid, sekaligus menjadi bukti perkembangan pesat permainan Gauff di lapangan tanah liat. Final melawan Sabalenka nanti akan menjadi ujian terberat bagi Gauff untuk membuktikan bahwa kemenangan atas Swiatek bukanlah kebetulan semata.
Turnamen Madrid tahun ini semakin memanas dengan munculnya Gauff sebagai penantang serius bagi dominasi Sabalenka dan Swiatek. Pertarungan tiga petenis terbaik dunia ini semakin memperkaya persaingan di tenis putri yang semakin sulit diprediksi.
