Chelsea menyatakan kecaman keras terhadap insiden rasial yang diduga dilakukan oleh setidaknya satu pendukung Qarabag. Hal tersebut terjadi dalam laga akademi di Azerbaijan. Sol Gordon, penyerang berusia 17 tahun, menjadi pencetak gol pertama pada menit ke-57 di Stadion Azersun, Baku. Selebrasi pemain muda itu di dekat sekelompok suporter memicu reaksi tak terduga ketika beberapa penonton turun mendekati lapangan.
Dilansir dari BBC, saksi mata mengaku menyaksikan gerakan menirukan monyet disertai teriakan bernada rasis. Kejadian ini membuat pertandingan sempat terhenti beberapa menit setelah para pemain mengadukan insiden tersebut kepada wasit asal Ukraina, Dmytro Kubriak. Staf kepelatihan termasuk pelatih kepala Calum McFarlane turun ke lapangan untuk berdiskusi menyikapi situasi tersebut.
Meski sempat diwarnai pertimbangan untuk menghentikan pertandingan secara permanen, Chelsea akhirnya memutuskan melanjutkan pertandingan hingga berakhir dengan skor 5-0 untuk kunjungan mereka. Jesse Derry yang sempat mendapat kartu kuning karena selebrasi provokatif di depan pendukung tuan rumah berhasil membukukan dua gol, disusul oleh pemain pengganti Shim Mheuka dan Frankie Runham yang turut memperbesar keunggulan.
BACA JUGA: Newcastle United Sukses Pecundangi Athletic Bilbao dengan Skor Meyakinkan


