Brendon McCullum, pelatih kepala Tim Uji Coba Inggris, menyatakan optimisme besar menyambut tahun penuh tantangan bagi skuadnya. Dengan posisi kedua dalam peringkat ICC Test sebagai modal, Brendon McCullum yakin timnya siap melangkah lebih jauh.
“Kami tidak akan mencoba mengangkat tim ini lagi,” tegas McCullum. “Ini masalah membawa tim ini dari tim yang bagus menjadi sesuatu yang membuat orang Inggris benar-benar bangga.”
Sejak McCullum mengambil alih pada Mei 2022, Inggris telah menunjukkan peningkatan signifikan. Tercatat mereka meraih 22 kemenangan dari 35 pertandingan Uji Coba. Gaya bermain agresif dan menyerang yang diusung McCullum dan kapten Ben Stokes telah menghadirkan momen-momen spektakuler. Hasil itu juga termasuk kemenangan seri bersejarah di Pakistan dan Selandia Baru.
Namun, tantangan besar masih menanti. Kegagalan merebut kembali Ashes 2023 setelah tertinggal 2-0 dari Australia, serta kekalahan di India dan Pakistan, menunjukkan bahwa Inggris belum sepenuhnya konsisten.
“Kami sebenarnya melakukan perjalanan dengan cukup baik, tetapi kini ada peluang,” tambah McCullum. “Kami bekerja dari posisi yang kuat, tetapi sekaranglah saatnya kami membidik bintang-bintang.”
Tahun ini, Inggris akan menghadapi dua ujian berat: seri lima pertandingan melawan India di kandang. Selain itu mereka akan melakukan perjalanan ke Australia untuk memperebutkan Ashes. McCullum menekankan bahwa momen inilah yang dinantikan timnya.
“Tidak ada kesempatan yang lebih besar daripada bermain dalam seri besar melawan lawan terbaik di panggung terbesar di bawah lampu paling terang untuk dapat mengujinya,” ujarnya.
BACA JUGA: Ange Postecoglou dan Tradisi Kemenangan Tahun Kedua yang Tak Terbantahkan
BEN STOKES
McCullum memuji kaptennya, Ben Stokes, sebagai sosok yang memiliki mentalitas kompetitif luar biasa. Meski Stokes sendiri tidak menyukai istilah “kejam,” McCullum justru melihatnya sebagai kekuatan.
“Dia memiliki motivasi yang luar biasa, untuk mendorong dirinya sendiri, untuk mendorong rekan satu timnya, untuk menang dengan cara apa pun,” kata McCullum. “Kami sangat beruntung memiliki dia sebagai pelatih karena dia akan sangat kuat dalam upaya membawa tim ini ke tingkat berikutnya.”
Sebelum menghadapi tantangan besar melawan India dan Australia, Inggris akan lebih dulu bertanding melawan Zimbabwe dalam pertandingan Uji Coba. McCullum menegaskan bahwa timnya tidak akan meremehkan lawan mana pun.
“Kami ingin berada di tempat kami berdiri,” jelasnya. “Permainan ini punya kemampuan luar biasa untuk menjatuhkan Anda jika Anda tidak punya rasa hormat terhadap permainan ini atau rasa hormat terhadap lawan. Kami akan bertanding sebagai favorit sehingga kami harus memastikan bahwa kami dalam kondisi prima dan siap untuk mengambil keputusan yang baik di bawah tekanan.”
McCullum tidak hanya berfokus pada kemenangan, tetapi juga ingin menciptakan ikatan emosional antara tim dan para penggemar.
“Kami ingin para penggemar Inggris merasa terikat dengan kami, menyukai kami sebagai pemain dan gaya kriket kami, sembari juga memenangkan seri,” ungkapnya.
Dengan kombinasi antara gaya bermain menyerang, kepemimpinan Stokes, dan strategi McCullum, Inggris bertekad untuk tidak hanya menjadi tim yang kompetitif, tetapi juga tim yang menginspirasi dan dibanggakan oleh seluruh negeri. Tahun 2024 akan menjadi penentu apakah mereka benar-benar bisa “menuju bintang-bintang.”