Keunggulan Celta Vigo nyaris sirna 10 menit berselang. Bek Carl Starfelt melakukan kesalahan fatal dengan umpan balik lemah yang langsung disambar Jonathan Rowe, namun bola hanya melebar dari sasaran. Bologna terus menekan, termasuk peluang Castro yang kembali dimentahkan Radu.
Celta juga hampir menggandakan skor ketika kiper Bologna, Federico Raviglia, memberikan bola langsung kepada Swedberg, beruntung pemain tersebut terpeleset sebelum melepaskan tembakan. Menjelang turun minum, Castro kembali gagal menaklukkan Radu yang cekatan keluar dari sarangnya. Situasi memburuk bagi Celta di awal babak kedua ketika mereka harus kehilangan Zaragoza yang ditarik keluar karena cedera, digantikan oleh Hugo Alvarez.
Bernardeschi kembali menjadi motor serangan dan sempat mengira menciptakan gol penyeimbang saat umpan sodorannya diselesaikan Tommaso Pobega, namun gol tersebut dianulir karena offside. Tak lama berselang, drama terjadi. Pobega dianggap offside ketika dijatuhkan di kotak penalti. Setelah peninjauan VAR, wasit mengubah keputusannya, menyatakan Pobega onside dan dilanggar oleh Javi Rodriguez. Bernardeschi yang maju sebagai algojo penalti tanpa cela menaklukkan Radu, mengubah skor menjadi 1-1.
Pelatih Celta, Rafa BenÃtez, berupaya mengubah nasib timnya dengan memasukkan tiga pemain, termasuk veteran Iago Aspas. Ironisnya, salah satu operan Aspas justru jatuh ke kaki Nicolo Cambiaghi, yang kemudian mengirimkan bola kepada Bernardeschi. Sang winger lincah membawa bola masuk ke area penalti dan melepaskan tembakan akurat yang melewati jangkauan Radu, membawa Bologna berbalik unggul 2-1.
Skor tersebut bertahan hingga peluit panjang, memastikan Bologna FC naik ke posisi 13 tabel fase liga dan berada dalam slot unggulan menuju play-off fase gugur. Kemenangan ini juga mengukir catatan bersejarah bagi klub, yakni meraih dua kemenangan tandang beruntun di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak November 1998.


