Kekalahan menyakitkan Inter Milan dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2024/2025 tidak membuat posisi Simone Inzaghi sebagai pelatih goyah. Presiden klub, Beppe Marotta, menegaskan bahwa hasil buruk di partai puncak tersebut tidak akan memengaruhi evaluasi klub terhadap sang allenatore.
Dalam laga yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6) dini hari WIB, Inter takluk dengan skor mencolok 0-5. Meski menjadi pukulan berat, Marotta dengan tegas menyatakan bahwa manajemen tetap percaya pada kualitas dan kontribusi Inzaghi.
“Sama sekali tidak ada perubahan penilaian. Kami sudah mengatakan bahwa kami akan bertemu dengan Inzaghi minggu depan, dia masih memiliki kontrak satu tahun dan telah membuktikan selama empat tahun terakhir bahwa dia benar-benar layak berada di sini dan banyak pencapaian kami selama ini adalah berkat dia,” ujar Marotta.
Baca Juga: Inter Milan Ungguli MU dalam Berburu Marc Guehi
Meski sudah dua kali membawa Inter mencapai final Liga Champions dalam tiga musim terakhir, Inzaghi tetap belum mampu mempersembahkan trofi. Namun, Marotta melihat progres yang dibawa sang pelatih dan menyebutnya sebagai bagian penting dari kebangkitan Nerazzurri di level Eropa.
Isu hengkangnya Inzaghi ke klub Arab Saudi, Al-Hilal, juga tak luput dari sorotan. Namun hingga saat ini, Marotta memastikan bahwa fokus klub tetap pada rencana jangka panjang bersama sang pelatih.
Lebih lanjut, Marotta menyoroti tantangan yang kini dihadapi klub-klub Italia dalam bersaing di kancah Eropa. Ia mengakui bahwa kekuatan finansial tim seperti PSG sulit ditandingi oleh klub-klub Serie A.
“Italia bukan lagi surga sepak bola yang dulu dituju semua orang. Italia dianggap sebagai batu loncatan, dengan pemain-pemain terbaik yang datang hanya untuk tergoda oleh gaji yang sama sekali tidak dapat kami tawarkan,” ungkapnya.
“Itu termasuk klub seperti Paris Saint-Germain, yang dapat bekerja dengan anggaran tak terbatas. Meski begitu, kami tidak ingin menggunakannya sebagai alibi,”
“Made in Italy masih merupakan produk yang dapat mencapai final, dibantu oleh sekolah kepelatihan Italia, tetapi jelas ada tim yang lebih mungkin menjadi favorit.” tukas Marotta.