Bali United FC tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan penerus Adilson Maringa di bawah mistar gawang. Gerak cepat, Serdadu Tridatu memboyong penjaga gawang berkebangsaan Belanda, Mike Hauptmeijer.
Mike Hauptmeijer bukanlah kiper sembarangan. Pesepak bola kelahiran 18 Maret 1997 berumur 28 tahun itu telah kenyang pengalaman mengarungi Eredivisie bersama PEC Zwolle.
Hampir pada setiap musimnya sejak menapaki karier profesional pada 2016, Hauptmeijer menghiasi daftar kiper di Eredivisie. Kecuali pada musim 2022/2023 saat PEC Zwolle terdegradasi.
Tetapi, Hauptmeijer tidak pernah menjadi penjaga gawang utama PEC Zwolle. Pada musim 2016-2018, ia hanya menjadi pelapis. Debutnya baru terjadi pada 2017/2018, satu-satunya penampilannya pada musim itu.
Hauptmeijer sempat dipinjamkan ke Achilles ’29 pada pertengahan musim 2018/2019. Selama setengah musim, penjaga gawang bertinggi 190cm itu diturunkan sebanyak 16 kali di divisi keempat Liga Belanda dan turnamen usia muda.
Seusai kembali ke PEC Zwolle, Hauptmeijer menjalani peran sebagai kiper cadangan lagi. Tetapi, hampir dalam setiap musimnya, ia diberikan kesempatan bermain walaupun tidak sering.
BACA JUGA: Shayne Pattynama Tentukan Masa Depan, Klub Baru Bukan Persib
CATATAN GEMILANG
Bila ditotal selama tujuh tahun mengabdi untuk PEC Zwolle, Hauptmeijer tampil 12 kali, dengan tujuh di antaranya berlaga di Eredivisie. Ia kemasukan 21 kali dan sekali tidak kebobolan.
Pada musim terakhirnya dengan PEC Zwolle sebelum dilepas ke Bali United, Hauptmeijer bermain empat kali. Tetapi, gawangnya enam kali dijebol. Ia juga tidak sekali pun mengamankan clean sheet.
Keputusan Hauptmeijer mencari tantangan baru di Bali United tidak lepas dari peran Johnny Jansen, pelatih anyar Serdadu Tridatu yang melatihnya selama dua tahun di PEC Zwolle pada 2023-2025.
Selama berada di PEC Zwolle, Hauptmeijer juga menjadi rekan setim dari pemain keturunan Timnas Indonesia, Eliano Reijnders, yang telah berseragam Bluefingers dalam tujuh tahun terakhir.
“Berdasarkan diskusi dengan tim pelatih, Mike Hauptmeijer menjadi pilihan karena kualitasnya di bawah mistar gawang. Segala proses administrasi juga sudah diproses, semoga dia beradaptasi dengan lancar dan bisa memberikan prestasi untuk Bali United,” jelas CEO Bali United, Yabes Tanuri.