Atletico Madrid asuhan Diego Simeone harus menelan pil pahit di laga pembuka Piala Dunia Antarklub FIFA setelah dibantai Paris Saint-Germain 4-0. Kekalahan telak ini terjadi di tengah teriknya cuaca California, dan sang manajer menegaskan tak mau mencari-cari alasan atas performa buruk timnya.
PSG yang baru saja dinobatkan sebagai juara Liga Champions UEFA, tampil dominan sepanjang pertandingan di Rose Bowl. Gol-gol cepat di babak pertama dari Fabian Ruiz dan Vitinha sudah cukup untuk mengunci keunggulan bagi raksasa Prancis tersebut, sementara Atletico tampak kesulitan mengembangkan permainan hingga turun minum.
Sebenarnya, ada dua momen yang bisa saja mengubah jalannya pertandingan bagi Atletico Madrid. Yang pertama adalah ketika tendangan Antoine Griezmann berhasil dimentahkan dengan gemilang oleh Gianluigi Donnarumma. Momen krusial kedua datang saat gol Julian Alvarez dianulir VAR.
Wasit Istvan Kovacs sempat mengesahkan gol Alvarez yang memperkecil kedudukan menjadi 2-1, namun setelah meninjau monitor VAR di sisi lapangan, wasit asal Rumania itu membatalkan gol tersebut. Pembatalan ini dilakukan menyusul pelanggaran yang dilakukan Koke terhadap Desire Doue dalam proses terjadinya gol.
BACA JUGA:Â Patrick Kluivert: Kekalahan Telak dari Jepang Harus Jadi Pelajaran Berharga
“Setelah peninjauan di lapangan, pemain nomor 6 Atletico Madrid [Koke] melakukan tendangan bebas, gol tersebut dianulir,” demikian bunyi pengumuman wasit Kovacs, yang merupakan bagian dari uji coba keputusan VAR yang akan diumumkan kepada penonton di turnamen ini.
Kekecewaan Simeone semakin memuncak di akhir pertandingan saat Clement Lenglet diusir wasit dengan kartu kuning kedua karena protes berlebihan.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Simeone mengakui adanya perdebatan dengan wasit, namun ia memilih untuk fokus pada masa depan skuadnya.
“Saya bosan membicarakan topik yang berulang-ulang. Kami bermain melawan lawan yang hebat, yang lebih baik dari kami. Namun, detailnya sudah jelas,” ujarnya, seperti dikutip dari Diario AS.
“Kami bisa saja menyamakan kedudukan melalui tendangan Griezmann, tetapi kiper berhasil menyelamatkannya, dan kami berada dalam situasi yang sulit. Kekalahan 4-0 sangat negatif, tetapi tergantung pada kami untuk bereaksi,” tegas pelatih asal Argentina itu.