Aston Villa Resmi Protes ke PGMOL Usai Wasit Kontroversial Gagalkan Peluang Liga Champions

Kekalahan 2-0 Aston Villa dari Manchester United di Old Trafford bukan sekadar hasil biasa. Kekalahan ini berdampak fatal, mengubur mimpi Villa untuk bermain di Liga Champions musim depan. Namun, yang lebih menyakitkan bagi klub adalah cara mereka kalah—sebuah keputusan wasit yang dianggap sebagai “kesalahan besar” dan kini memicu protes resmi.

Dengan skor masih 0-0 dan bermain dengan sepuluh pemain setelah kartu merah Emiliano Martínez, Villa sempat yakin telah memecah kebuntuan. Morgan Rogers merebut bola dari kiper United, Altay Bayındır, yang tampak belum sepenuhnya menguasai bola, lalu menendangnya ke gawang kosong. Namun, wasit Thomas Bramall segera membatalkan gol itu dengan alasan pelanggaran, meskipun replay menunjukkan Bayındır belum sepenuhnya memegang bola.

Keputusan ini menjadi titik balik pertandingan. Karena Bramall sudah meniup peluit sebelum bola masuk, VAR tidak bisa melakukan koreksi. Tak lama kemudian, Manchester United bangkit lewat gol Amad Diallo dan penalti Christian Eriksen, mengamankan kemenangan sekaligus mengakhiri harapan Villa finis di empat besar.

Protes Villa: Bukan Soal Keputusan, Tapi Soal Pengalaman Wasit

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, direktur operasional sepak bola Villa, Damian Vidagany, menegaskan bahwa protes mereka bukan tentang keputusan Bramall, melainkan tentang penunjukannya sebagai wasit pertandingan krusial ini.

“Kami akan mengajukan keluhan,” kata Vidagany. “Keluhan ini bukan tentang keputusan, melainkan tentang pemilihan wasit – salah satu wasit paling tidak berpengalaman di Liga Primer.”

“Ini bukan tentang keputusan, jelas itu adalah kesalahan. Keluhannya adalah tentang wasit. Masalahnya adalah mengapa wasit internasional tidak hadir hari ini.”

Villa kemudian mengirim surat resmi ke PGMOL, menuntut penjelasan mengapa wasit dengan pengalaman terbatas seperti Bramall—huni peringkat kedua paling hijau di antara sepuluh wasit yang bertugas di matchday terakhir—ditempatkan di pertandingan dengan taruhan setinggi ini.

BACA JUGA: HIGHLIGHT SERIE A 2024/25 GW-38 COMO VS INTER MILAN

Emery: “Kesalahan Besar, tapi Kami Harus Menerima”

Emery, pelatih Aston Villa, terlihat frustrasi di pinggir lapangan. Dalam wawancara pasca-pertandingan, ia mengakui bahwa keputusan wasit salah, meski tak bisa diubah.

“TV-nya jernih, tetapi tentu saja, kami harus menerimanya. Itu adalah kesalahan. Kesalahan besar,” ujarnya.

Sementara itu, PGMOL—badan yang mengawasi wasit di sepak bola Inggris—memilih bungkam dan menolak memberikan tanggapan atas protes Villa.

Apa yang Terjadi Selanjutnya

Meski hasil pertandingan tak bisa direvisi, Villa berharap kasus ini memicu evaluasi sistem penunjukan wasit, terutama untuk laga-laga penentu. Mereka menekankan pentingnya memastikan pertandingan berisiko tinggi ditangani oleh wasit yang lebih berpengalaman, serta perlunya peningkatan efektivitas VAR dalam mencegah kesalahan fatal seperti ini di masa depan.

Dengan finis di posisi keenam, Villa harus puas bermain di Liga Eropa musim depan. Namun, protes ini mungkin akan menjadi catatan penting dalam perdebatan tentang kualitas perwasitan di Premier League.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Terbaru