Datangkan Kritik
Kritik juga disampaikan Nigel Huddleston, anggota parlemen untuk Droitwich dan Evesham, yang mengaku telah meminta sekretaris kebudayaan Lisa Nandy melakukan penyelidikan. Melalui unggahan di media sosial, eksternal, dia menulis, “Sepak bola dan olahraga memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyatukan. Keputusan ini menyerah pada kekuatan kebencian dan perpecahan. Apakah kita serius mengatakan bahwa di Inggris modern kita tidak bisa menjamin keselamatan orang Yahudi di jalan-jalan dan lapangan olahraga kita? Saya tidak setuju dengan itu. Segala upaya harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan untuk membalikkan keputusan ini.”
Sir Keir turut menyuarakan pendapatnya di platform media sosial X dengan menekankan bahwa “peran polisi adalah untuk memastikan semua penggemar sepak bola dapat menikmati permainan, tanpa takut akan kekerasan atau intimidasi”. Pemimpin konservatif Kemi Badenoch bahkan menyebut keputusan ini sebagai “aib nasional”.
Konteks kekerasan sebelumnya turut mewarnai situasi ini. Tiga puluh sembilan orang pernah ditangkap setelah kerusuhan meledak menjelang pertandingan Villa melawan Legia Warsawa tahun 2023. Gelombang protes juga telah menyebar di berbagai ajang olahraga seiring konflik di Gaza. Bahkan, saat tim nasional Israel menghadapi Norwegia dan Italia dalam laga kualifikasi Piala Dunia.
Badan pengatur sepak bola Eropa, UEFA, menyatakan harapan agar para penggemar tetap dapat mendukung tim mereka dalam “lingkungan yang aman, terjamin, dan ramah”. Namun, UEFA menegaskan kepada Reuters, “Dalam semua kasus, otoritas lokal yang berwenang tetap bertanggung jawab atas keputusan terkait keselamatan dan keamanan pertandingan yang berlangsung di wilayah mereka.”
Insiden penangkapan sebelumnya terjadi menyusul kekerasan sebelum pertandingan Ajax melawan Maccabi Tel Aviv November tahun lalu. Pihak berwenang Amsterdam menggambarkan situasi tersebut sebagai “kombinasi beracun dari antisemitisme, hooliganisme, dan kemarahan” atas perang di Gaza, Israel, dan wilayah lain di Timur Tengah.
