Transformasi Skuad
Di balik layar, Monchi dan Emery sebenarnya aktif melakukan transformasi skuad dengan menggelontorkan dana besar. Buktinya mereka merekrut Amadou Onana (£50 juta) pada 2024 dan Moussa Diaby (£43 juta) pada 2023. Sayangnya, Diaby kemudian dijual ke Al-Ittihad setelah hanya satu musim, sementara Onana kerap dilanda cedera. Gelandang timnas Belgia itu hanya menjadi starter dalam 22 laga liga musim lalu dan kini kembali absen akibat hamstring. Tercatat ia hanya tampil dua kali musim ini.
Dalam 18 bulan terakhir, Villa juga harus berhadapan dengan pembatasan finansial akibat aturan Keuntungan dan Keberlanjutan dari Liga Premier dan UEFA. Pada Juli lalu, klub bahkan didenda £9,5 juta karena pelanggaran aturan keuangan. Kondisi ini memaksa mereka melepas Douglas Luiz ke Juventus dengan harga £42 juta pada 2024, yang kemudian hanya menjadi starter tiga kali di Serie A sebelum dipinjamkan ke Nottingham Forest.
Beberapa penjualan pemain akademi seperti Omari Kellyman (£19 juta ke Chelsea), Tim Iroegbunam (£9 juta ke Everton), dan Jacob Ramsey (£40 juta ke Newcastle) turut membantu neraca keuangan. Fakta menariknya, dari starting XI saat imbang 1-1 melawan Sunderland, hanya Morgan Rogers dan striker Evann Guessand yang merupakan rekrutan era Emery-Monchi.
Pada bursa transfer musim panas ini, Villa mendatangkan Marco Bizot dari Brest dan Evann Guessand dari Nice dengan nilai £30 juta, sebelum di hari terakhir merekrut Harvey Elliott, Jadon Sancho, dan Victor Lindelof. Elliott bergabung dengan status pinjaman plus opsi beli £35 juta dari Liverpool, Sancho juga dipinjam dari Manchester United, sementara Lindelof datang secara gratis.
Di antara rekrutan-rekrutan tersebut, Morgan Rogers (dibeli dari Middlesbrough dengan harga awal £8 juta pada 2024) dan Youri Tielemans yang didatangkan secara gratis tercatat sukses, dengan Rogers bahkan telah menjadi pemain timnas Inggris.
