Arema FC sedang mempersiapkan diri menghadapi laga big match melawan Persib Bandung dalam pekan keenam BRI Super League 2025/26. Laga tersebut akan digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang, pada Senin (22/9) sore. Tim ini bertekad bangkit setelah mengalami kekalahan mengejutkan dari Dewa United Banten FC pekan lalu. Bermain di kandang sendiri, mereka harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 1-2—kekalahan pertama mereka musim ini.
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, menegaskan bahwa hasil tersebut telah menjadi bahan evaluasi. Ia mengakui performa tim saat itu tidak berada pada level terbaik, namun sudah dilakukan perbaikan selama masa persiapan. “Kekalahan adalah bagian dari sepak bola, meski kami tidak menginginkannya. Tetapi kami harus segera bangkit,” ujar pelatih asal Brasil itu. “Kami harus bekerja keras untuk tetap berada di puncak klasemen.”
BACA JUGA: Anak Zinedine Zidane, Luca Zidane Pindah Kewarganegaraan Menjadi Aljazair
Arema saat ini masih bertengger di posisi ketiga klasemen sementara dengan 8 poin. Kemenangan atas Persib nanti diharapkan dapat menjaga peluang mereka untuk terus bersaing di papan atas. Santos menekankan bahwa konsistensi menjadi kunci, baik setelah meraih kemenangan maupun menghadapi kekalahan.
Tidak hanya pelatih, manajemen Arema juga menyoroti ketatnya persaingan di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia musim ini. General Manager Arema, M. Yusrinal Fitriandi, menilai persaingan semakin sengit dibanding musim lalu. Salah satu penyebabnya adalah regulasi baru yang memperbolehkan setiap tim menurunkan tujuh pemain asing sejak menit pertama. Aturan ini dianggap membuat kekuatan antar tim lebih merata.
Dari sisi hiburan, perubahan regulasi ini membawa keuntungan karena pertandingan menjadi lebih menarik. Tempo permainan meningkat, duel antar pemain lebih sengit, dan kualitas teknis semakin terlihat. “Secara kualitas, liga jadi lebih baik. Tapi tantangannya bagi pemain lokal adalah bersaing lebih ketat,” pungkasnya.