Menjelang bergulirnya kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Super League, pada Jumat (8/8), masalah klasik kembali mencuat: tunggakan gaji pemain.
Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Achmad Jufriyanto, mengungkapkan bahwa masih ada empat klub Liga 1 yang belum melunasi kewajibannya kepada para pemain.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8), Jufriyanto merinci bahwa total tunggakan gaji dari empat klub tersebut mencapai Rp4,3 miliar dan melibatkan 15 pemain.
“Untuk kasus di Liga 1 yang ada di kita itu tiga tim masih dalam proses korespondensi, satu tim sudah diproses di NDRC (National Dispute Resolution Chamber) dengan total pembayaran Rp4,3 miliar,” ujar pemain yang kini membela Persib Bandung tersebut.
Baca Juga: Dapat Remisi Hukuman, Ini Kata Yuran Fernandes
Masalah tunggakan gaji ini tak hanya terjadi di Liga 1. Di Liga 2—yang kini disebut Championship—permasalahan serupa juga terjadi.
Menurut Jufriyanto, terdapat dua klub yang masih berkomunikasi dengan APPI terkait persoalan ini, sementara tujuh klub lainnya sudah masuk ke meja NDRC. Total tunggakan dari klub-klub Liga 2 ini mencapai Rp3,6 miliar.
“Di Liga 2 itu ada dua tim yang masih dalam korespondensi dengan kita, tujuh tim masuk NDRC dengan total pembayaran yang belum diselesaikan Rp3,6 miliar,” jelasnya.
Lebih memprihatinkan lagi, Liga 3 yang merupakan level terbawah dalam struktur liga profesional Tanah Air juga mencatat kasus serupa.
Tunggakan dari Liga 3 tercatat mencapai Rp2,5 miliar. “Di Liga 3, dua tim korespondensi, empat tim di NDRC. Dua tim belum jalankan keputusan NDRC, satu belum jalankan DRC (Dispute Resolution Chamber) dengan total pembayaran yang belum diselesaikan Rp2,5 miliar,” tambah Jufriyanto.
Masalah ini mencuat hanya beberapa hari sebelum laga pembuka Super League antara Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (8/8) pukul 19.00 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Meskipun persiapan teknis klub-klub untuk musim baru terus berjalan, isu tunggakan gaji menjadi noda serius dalam tata kelola kompetisi sepak bola nasional.
PSSI sebelumnya telah menegaskan akan memberikan sanksi kepada klub-klub yang tak kunjung melunasi tunggakan tersebut.