Insiden tak terduga terjadi saat Manchester United melakukan tur pramusim, Amad Diallo diketahui melakukan gestur tidak pantas. Hal itu ia lakukan terhadap sekelompok pendukung di luar hotel tim di Kuala Lumpur. Klub dengan cepat mengeluarkan pernyataan resmi. Klub menjelaskan bahwa tindakan pemain berusia 22 tahun itu merupakan reaksi terhadap pelecehan serius yang dialamatkan kepada ibunya.
“Saya menghormati orang lain, tetapi tidak menghormati orang yang menghina ibu saya,” tulis Amad di akun X-nya. “Saya seharusnya tidak bereaksi seperti itu, tetapi saya tidak menyesali apa yang saya lakukan.”
Video yang menunjukkan pemain asal Pantai Gading itu mengacungkan jari tengahnya telah viral di berbagai platform media sosial. Manchester United menegaskan bahwa pelecehan yang diterima Amad bersifat personal dan tidak mengandung unsur rasial, meskipun ada laporan bahwa pemain tersebut kesal karena dipanggil dengan nama belakangnya, “Diallo” – sebuah nama yang sengaja ia hilangkan dari identitas resminya.
BACA JUGA: Max Verstappen Ragukan Peluang Juara di Tengah Dominasi McLaren
LATAR BELAKANG
Latar belakang Amad sendiri cukup kompleks. Pada 2021, ia pernah terlibat dalam kasus perdagangan manusia selama masa kariernya di Atalanta, yang berujung pada denda sebesar £42.000 dari Asosiasi Sepak Bola Italia karena penggunaan dokumen palsu terkait imigrasinya ke Eropa.
Di lapangan, Amad tampil sebagai pemain pengganti dalam kekalahan 1-0 Manchester United dari ASEAN All-Stars pada Rabu (21/7). Tim saat ini bersiap menghadapi pertandingan terakhir tur mereka melawan tim selebrasi Hong Kong pada Jumat (23/7).
Meskipun gestur Amad menuai kritik, banyak juga pendukung yang membela tindakannya dengan alasan bahwa setiap orang berhak membela kehormatan keluarga. Namun, insiden ini tetap menjadi sorotan negatif bagi pemain yang sedang berusaha membangun kariernya di Old Trafford tersebut.
Manchester United belum mengindikasikan apakah akan memberikan sanksi lebih lanjut kepada Amad terkait insiden ini, tetapi klub menegaskan komitmennya untuk melindungi pemain dari segala bentuk pelecehan selama tur.