Dirinya bisa bermain di beberapa posisi tidak lepas dari tuntutan pelatih yang membinanya, baik di klub maupun saat membela Timnas Indonesia. “Akhirnya ada di beberapa pelatih tentunya memiliki karakter beda-beda. Jadi ya tergantung pelatihnya, seperti itu,” sebutnya.
Lebih lanjut ia memberikan pengakuan jika dirinya saat ini justru lebih nyaman saat memainkan peran menjadi gelandang bertahan. Selama tiga sampai empat musim di PSIS ia dibentuk pelatih untuk menjadi seorang gelandang pemotong serangan walau juga kerap diposisikan jadi bek tengah.
“Kalau dibilang nyaman, saya lebih nyaman—karena sudah tiga musim, empat musim di PSIS saya lebih nyaman di tengah. Karena arahan dari pelatih juga khususnya untuk main di tengah,” begitu pengakuan Dewangga.