Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan momen menakjubkan saat seorang anak berusia 10 tahun melakukan putaran ala Diego Maradona. Anak tersebut melakukannya di lapangan Wembley sebelum mengirimkan umpan silang yang sempurna ke kotak penalti.
Anak itu adalah Adam Wharton, yang kala itu bermain untuk Sekolah Dasar Gereja Inggris Salesbury dalam final Piala Anak-anak tahun 2015.
Sekarang, satu dekade kemudian, gelandang berusia 21 tahun itu kembali ke Wembley—kali ini sebagai pemain profesional Crystal Palace. Ia siap membantu timnya melawan Aston Villa di semifinal Piala FA pada Sabtu (17:15 BST), membawa Palace selangkah lebih dekat ke trofi utama pertama mereka.
“Itu luar biasa,” kata Wharton kepada BBC’s Football Focus tentang pengalaman pertamanya bermain di Wembley.
“Itu terjadi sebelum final play-off Championship 2015 – Middlesbrough v Norwich. Pertandingannya berlangsung ketat.”
“Itu adalah perasaan yang luar biasa – skornya 0-0 dan kami menang lewat adu penalti.”
Wharton kecil saat itu bahkan menjadi eksekutor penalti, mencetak gol dengan tenang melewati kiper. Ketenangannya di bawah tekanan itu mungkin akan sangat dibutuhkan Palace jika pertandingan melawan Villa berujung pada drama adu penalti.
Meski belum pernah memenangkan Piala FA, ini adalah semifinal ketujuh bagi Palace. Namun, tantangan mereka tidak mudah—Villa sedang dalam performa terbaik, memenangkan 10 dari 12 laga terakhir mereka.
“Saya gembira,” tambah Wharton.
“Ini adalah kesempatan yang bagus untuk tampil dan bermain demi trofi. Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit.”
“Kami yakin kami bisa [menang] jika kami tampil dan bermain sesuai kemampuan kami. Semua orang percaya diri saat ini.”
“Tetapi kami tidak dapat menurunkan standar kami karena tim akan menghukum kami.”
BACA JUGA: Liverpool Siap Hadapi Tottenham dengan Misisi Khusus
Kebangkitan Wharton Bersama Palace
Wharton bergabung dengan Palace dari Blackburn pada Februari 2024 dan langsung memberikan dampak besar. Performa gemilangnya membantu tim meraih enam kemenangan dari tujuh laga terakhir di Liga Premier, sekaligus membawanya masuk skuad Inggris untuk Euro 2024.
Namun, musim ini tidak berjalan mulus. Cedera pangkal paha memaksanya menjalani operasi, membuatnya absen selama dua bulan dan melewatkan 14 pertandingan.
Ketidakhadirannya bertepatan dengan awal musim yang suram bagi Palace. Namun, sejak kembali fit, Eagles menunjukkan peningkatan signifikan—hanya kalah dua kali dalam 10 laga terakhir, dengan Wharton menjadi salah satu bintang utama.
“Ini berjalan lebih baik dari yang diharapkan,” aku Wharton.
“Saat pertama kali pindah, saya tidak menyangka bisa masuk tim secepat itu. Mungkin saya juga sedikit beruntung.”
“Saya ingin pergi ke suatu tempat di mana saya merasa punya peluang untuk mendapatkan kesempatan dan saya melihat Palace telah memberikan kesempatan itu kepada pemain lain.”
“Memang bagus untuk mendapatkan pujian itu, tetapi Anda tidak boleh membiarkannya membuat Anda sombong.”
“Saya menerima pujian itu, tetapi tidak membiarkan pujian itu memengaruhi saya. Saya berusaha untuk tetap tenang dan berusaha meningkatkan permainan di setiap pertandingan.”
Pujian dari Guardiola & Ambisi Masa Depan
Bahkan manajer Manchester City, Pep Guardiola, memuji bakat Wharton, menyebutnya sebagai pemain yang “luar biasa”.
Meski tersanjung, Wharton tetap rendah hati dan berfokus pada pengembangan dirinya.
“Saya punya beberapa teman yang mengirimi saya apa yang dikatakan Pep Guardiola,” ungkapnya.
“Tentu saja itu hal yang bagus untuk dilihat, tetapi jika dia berkata seperti itu dan saya bermain buruk, itu tidak terlalu berarti.”
“Saya masih jauh dari yang saya inginkan sebagai seorang pemain. Saya selalu ingin berkembang karena tidak ada seorang pun yang sempurna, bukan?”
Kini, dengan semifinal Piala FA di depan mata, Wharton memiliki kesempatan emas untuk menorehkan namanya lebih dalam dalam sejarah sepak bola Inggris—dari anak ajaib di lapangan sekolah hingga pahlawan potensial di Wembley.
