Dunia olahraga berduka atas meninggalnya Mattia Debertolis, atlet orienteering asal Italia, setelah mengalami pingsan. Hal itu terjadi saat ia bertanding di Olimpiade Dunia di Chengdu, China. Pria 29 tahun itu ditemukan tak sadarkan diri oleh panitia pelaksana saat mengikuti final lari jarak menengah putra pada Jumat pekan lalu.
Mattia Debertolis sempat mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit terbaik di China, namun nyawanya tidak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir pada Selasa, empat hari setelah kejadian. “Kami tidak bisa menyembunyikan kesedihan mendalam atas tragedi yang menimpa atlet berbakat ini,” ungkap Tom Hollowell, Presiden Federasi Orienteering Internasional (IOF).
Penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan. Saat kejadian, suhu di Chengdu mencapai lebih dari 30 derajat Celsius. Debertolis termasuk dalam 12 atlet yang tercatat “Tidak Selesai” dalam hasil resmi lomba.
BACA JUGA: Kasus Manipulasi Pakaian Ski: Atlet dan Ofisial Norwegia Dihadapkan pada Tuntutan oleh FIS