Ketika Muhammad Alfharezzi Buffon mencetak gol kemenangan ke gawang Malaysia di semifinal ASEAN U19 Boys Championship 2024, publik tak hanya terpukau oleh golnya.
Di balik gol tersebut, ada kisah seorang remaja yang pernah bertarung dengan asma dan kini menjelma menjadi tembok kokoh di lini belakang Indonesia.
“Awalnya, saya main bola bukan untuk jadi pemain profesional. Tujuan saya cuma satu, menghilangkan asma. Waktu kecil, saya sering sesak napas,” kenang pemain yang akrab disapa Ezi atau Buffon itu, Minggu 20 Juli 2025.
“Tapi lama-kelamaan, saya malah jatuh cinta dengan sepak bola, dan sampai sekarang terus berjuang di dunia ini,” lanjutnya.
Ezi, yang kini berposisi sebagai bek tengah dan kanan, tak pernah setengah hati menjalani mimpinya. Perjalanannya dimulai dari lapangan-lapangan sederhana bersama SSB Maesa Cijantung. Bakatnya kemudian terbina di Bina Sentra FA dan Firman Utina Football Academy, sebelum menemukan rumah di Borneo Junior.
BACA JUGA: Keyakinan Mikel Atreta Soal Prosedur yang Ditempuh Arsenal untuk Thomas Partey