Persebaya Surabaya resmi telah mengenalkan kembalinya Rachmat Irianto ke pelukan klub yang membesarkannya.
Momen ini menjadi sangat emosional, bukan hanya karena sang pemain kembali setelah tiga musim membela Persib Bandung, tetapi juga karena ia membawa pesan terakhir dari sang ayah Bejo Sugiantoro yang telah berpulang.
“Alasan yang pertama karena ada petuah dari bapak. Bahwa beliau juga pengin lihat saya juara di Persebaya. Jadi saya harus tuntaskan itu bagaimana caranya. Kalau bisa tahun ini ya bismillah saja,” tutur mantan pemain timnas Indonesia itu.
Kini dia kembali pulang bukan dengan tangan kosong. Selama tiga musim bersama Persib, dia menjadi tulang punggung lini belakang dan sukses membawa Maung Bandung dua kali meraih gelar juara Liga 1. Statusnya sebagai jawara jelas menjadi suntikan semangat baru bagi tim kebanggaan Kota Pahlawan.
BACA JUGA: Pulang Dari Timnas Indonesia, Reza Arya Pratama Pasang Target Tinggi
Meski mendapat tawaran dari sejumlah klub setelah pamit dari Persib, sang pemain Irianto mantap memilih pulang.
“Oh, ada tim lain yang memberi tawaran. Tapi saya lebih prioritas ke sini. Karena yaitu tadi alasan keluarga jadi faktor utama saya pergi ke Persebaya,” kata Rachmat Irianto.
Selanjutnya misi besar sudah menanti, dia ingin menularkan mental juara yang telah dibangun ke dalam Persebaya. Namun, dia menegaskan bahwa kemenangan bukan hasil kerja satu orang semata.
“Ya, mental juara tidak bisa dibicarakan oleh satu pemain. Harus dibicarakan dengan seluruh staf, pelatih dan teman-teman juga. Karena bisa juara pun karena ada hasil kerja keras di dalam itu. Jadi tidak saya sendiri yang bekerja nanti,” imbuhnya.
Kepulangannya pun terasa makin spesial karena bertepatan dengan hari ulang tahun Persebaya yang ke-98. Dia juga turut mengunggah kembali sebuah pesan yang menyentuh di Instagram pribadinya, mempersembahkan langkah ini untuk sosok paling berpengaruh dalam hidupnya.
“Aku moleh temenan yah. Sosok yang aku rindukan. Allahummaghfir lahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fu ‘anhu,” tulisnya untuk almarhum sang ayah.