Musim luar biasa Real Betis, yang puncaknya adalah perjalanan bersejarah ke final Liga Konferensi melawan raksasa Inggris Chelsea, kini terancam oleh potensi kepergian dua sosok kunci yang menjadi motor performa gemilang mereka. Para penggemar Los Verdiblancos patut waspada, karena ambisi Eropa mereka bisa saja terganjal jika klub tak mampu mempertahankan aset berharganya.
Salah satu fokus utama adalah upaya untuk membawa kembali Antony, penyerang sayap lincah asal Brasil. Pemain ini tampil memukau dan menjadi motor serangan Betis di paruh kedua musim, memberikan dimensi berbeda pada permainan Manuel Pellegrini.
Nasib Antony kini bergantung pada Manchester United. Betis berharap tak ada tawaran permanen yang menggiurkan bagi Setan Merah, sehingga mereka bisa kembali meminjam Antony untuk musim depan. Kehadirannya sangat krusial jika Betis ingin kembali bersaing di level tertinggi.
Namun, kekhawatiran yang lebih besar mungkin datang dari potensi hilangnya salah satu “berlian mentah” akademi mereka, Jesus Rodriguez. Di usianya yang baru 19 tahun, Rodriguez telah menjelma menjadi salah satu pemain paling menjanjikan di skuat. Kecepatan dan penetrasi lurusnya di sisi kiri telah menjadi senjata mematikan bagi Betis.
BACA JUGA:Â George Russell: Saya Terkejut Verstappen Mau Akui Kesalahan
Kabar mengenai ketertarikan klub-klub Premier League semakin menguat. Meskipun kontrak Rodriguez telah diperpanjang hingga 2029 dengan klausul pelepasan sebesar €50 juta, laporan terbaru dari Fabrizio Romano menyebutkan bahwa Aston Villa telah memulai pembicaraan dengan Betis mengenai kemungkinan transfer.
Villa bukan satu-satunya peminat. Sebelumnya, klub-klub raksasa seperti Chelsea, Arsenal, dan Liverpool dikabarkan telah mengirim pemandu bakat untuk memantau langsung aksi wonderkid ini di Benito Villamarin. Bukan tidak mungkin, Betis akan tergoda untuk menguangkan sang pemain muda, terutama jika tawaran fantastis datang.
Rodriguez sendiri sempat mengungkapkan di televisi bahwa agennya sedang berkomunikasi dengan klub-klub lain, meskipun ia menegaskan kebahagiaannya di Betis. Namun, dalam sepak bola modern, tawaran yang menggiurkan seringkali sulit ditolak, baik bagi pemain maupun klub.
Situasi ini mirip dengan penjualan produk akademi lainnya, Assane Diao, ke Como pada Januari lalu. Diao, yang sempat tampil menjanjikan di awal karier profesionalnya, mengalami penurunan nilai pasar setelah kehilangan tempat di tim utama. Betis mungkin tak ingin mengulangi kesalahan yang sama dan memilih untuk menjual Rodriguez saat nilainya sedang di puncak.
