PSM Makassar kembali meminjamkan Patrick Kallon ke Persijap Jepara untuk musim ketiga berturut-turut. Hal ini menunjukkan konsistensi dalam menerapkan strategi pengembangan pemain muda melalui sistem pinjaman. Pemain berusia muda ini sebelumnya juga pernah dipinjamkan ke Dewa United FC sebelum akhirnya menemukan momentum terbaiknya bersama Laskar Kalinyamat.
Keputusan memperpanjang masa peminjaman Patrick Kallon dan Rahmat Hidayat diumumkan secara resmi oleh manajemen Persijap Jepara.
“Kallon dan Rahmat still red. Manajemen Persijap Jepara memperpanjang kontrak Prince Patrick Kallon dan Rahmat Hidayat untuk menghadapi kompetisi musim mendatang. Diharapkan keduanya dapat terus menjadi bagian penting dalam perjalanan tim Persijap Jepara,” demikian pernyataan resmi klub.
Patrick Kallon memang tidak langsung berhasil membawa Persijap promosi di musim pertamanya. Namun, di musim kedua, kontribusinya menjadi salah satu faktor kunci yang mengantarkan tim asal Jepara itu kembali ke Liga 1. Selama musim 2024/25, ia tampil dalam 18 pertandingan dan mencetak dua gol, menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak pertama kali dipinjamkan.
BACA JUGA: Bali United Mulai Babak Baru di Musim 2025/26 dengan Transformasi Besar-besaran
PEMINJAMAN
PSM Makassar sendiri mulai memasukkan Patrick Kallon ke skuat utama sejak Liga 1 2021/2022. Pemain dengan tinggi 174 cm ini sempat mencatatkan enam penampilan di musim perdananya bersama Tim Juku Eja. Jumlah tersebut termasuk menjadi bagian dari skuat yang berhasil menyelamatkan PSM dari ancaman degradasi.
Selain Patrick, dua pemain muda lain asuhan PSM juga menunjukkan performa gemilang di klub lain. Edgard Amping dan Rafly Asrul, yang saat ini dalam status pinjaman, berhasil membawa PSIM Yogyakarta meraih gelar juara Liga 2 sekaligus promosi ke kasta tertinggi.
Kebijakan peminjaman pemain muda ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PSM Makassar untuk memberikan pengalaman bermain reguler bagi talenta-talenta muda mereka. Dengan tampil di berbagai klub dengan level kompetisi yang berbeda, para pemain ini diharapkan dapat kembali ke PSM dengan pengalaman matang dan siap bersaing di level tertinggi.
Pola ini tidak hanya menguntungkan PSM sebagai klub induk, tetapi juga membantu klub-klub lain seperti Persijap Jepara dan PSIM Yogyakarta mendapatkan pemain berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya transfer besar. Bagi Patrick Kallon sendiri, kesempatan untuk terus bermain di Liga 1 bersama Persijap menjadi tantangan baru untuk membuktikan bahwa dirinya layak diperhitungkan di tingkat tertinggi persepakbolaan Indonesia.