AC Milan tengah bersiap menghadapi perubahan besar di sektor gelandang. Setelah kepastian hengkangnya Tijjani Reijnders ke Manchester City dan kabar kepergian Yunus Musah yang semakin kencang, Rossoneri langsung tancap gas mencari pengganti.
Dua nama mencuat sebagai prioritas, yakni Ayyoub Bouaddi dari LOSC Lille dan Samuele Ricci dari Torino.
Kedua pemain tersebut dianggap sebagai bagian penting dari proyek regenerasi Milan.
Ricci sudah lama masuk radar, sementara Bouaddi disebut-sebut sebagai opsi baru yang menarik—terjangkau secara harga dan penuh potensi.
Pemain berusia 17 tahun itu tampil dalam 36 laga musim lalu, termasuk sembilan di Liga Champions.
Baca Juga: Dan Ndoye aktor utama kemenangan Bologna atas AC Milan
Meski masih sangat muda, Bouaddi dinilai matang untuk usianya dan bisa menjadi solusi jangka panjang di lini tengah.
Ketertarikan Milan pada Bouaddi sebenarnya bukan hal baru. Klub asal Kota Mode ini sudah memantau sang pemain sejak tahun lalu.
Kini, dengan performanya yang terus menanjak, minat tersebut kembali menguat. Bouaddi masih terikat kontrak dengan Lille hingga 2027, namun Milan diyakini siap membuka pembicaraan resmi.
Di sisi lain, nama Samuele Ricci juga terus disebut sebagai prioritas. Gelandang 22 tahun itu sudah menunjukkan konsistensi di Serie A dan dinilai cocok dengan filosofi permainan Milan yang mengandalkan teknik serta kerja keras.
Milan sendiri tidak hanya mengincar pemain muda. Nama-nama berpengalaman seperti Luka Modric masih masuk daftar buruan.
Modric, meski berusia 38 tahun, diharapkan bisa membawa kestabilan dan menjadi mentor bagi para talenta muda. Namun, kedatangannya akan dibarengi dengan proyek jangka panjang yang mengutamakan regenerasi.
Menurut laporan Calciomercato.com, direktur olahraga Milan tengah menyiapkan komposisi seimbang antara pengalaman dan energi muda di lini tengah.
Dengan hengkangnya beberapa pemain kunci, momen ini jadi titik awal pembentukan identitas baru Rossoneri.
Dengan bursa transfer yang semakin panas, langkah Milan ini menunjukkan keseriusan mereka membangun skuad yang tak hanya kompetitif untuk musim depan, tetapi juga siap bersaing dalam jangka panjang.
Rossoneri ingin tetap relevan di Eropa, dan investasi di lini tengah adalah salah satu kuncinya.