AC Milan tengah dihadapkan pada masalah keuangan. Namun, upaya mereka menjual sejumlah bintang terganjal tawaran yang tak sesuai harapan, bahkan cenderung “receh.”
Salah satu nama yang paling diharapkan bisa mendatangkan pemasukan signifikan adalah gelandang elegan, Ismael Bennacer. Pemain asal Aljazair ini tengah menjalani masa pinjaman di Marseille, dengan opsi pembelian senilai €12 juta.
Sayangnya, Marseille enggan menebusnya. Menurut laporan Calciomercato, performa Bennacer yang hanya tampil 12 kali dalam enam bulan masa pinjamannya membuat Marseille berharap bisa memperpanjang masa pinjaman, alih-alih mengeluarkan uang tunai. Ini jelas menjadi pukulan telak bagi Milan yang mengandalkan dana dari penjualan Bennacer.
Tak hanya Bennacer, saga transfer Theo Hernandez juga memicu kekhawatiran. Bek kiri eksplosif ini menjadi incaran utama Atletico Madrid.
Namun, pakar transfer Sky Sport Italia, Gianluca Di Marzio, mengungkapkan bahwa tawaran pembuka Atletico hanya berkisar €15 juta. Angka ini jelas jauh di bawah ekspektasi Milan, apalagi setelah Theo sendiri menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al-Hilal. Kesempatan meraup keuntungan besar dari Theo pun kini terancam buyar.
BACA JUGA:Â Portugal 2-2 Spanyol: Selecao Juara UEFA Nations League Lewat Babak Adu Penalti
Situasi serupa juga terjadi pada Samuel Chukwueze. Winger lincah asal Nigeria ini memang menjadi salah satu pemain yang akan dilepas Milan. Real Betis dikabarkan tertarik, namun negosiasi masih dalam tahap sangat awal.
Milan dipastikan tak akan bisa mendapatkan kembali €21.1 juta ditambah €7 juta bonus yang mereka keluarkan saat memboyongnya dari Villarreal pada tahun 2023. Tawaran dari Betis diperkirakan jauh di bawah harga tersebut.
Meskipun Tijjani Reijnders hampir pasti bergabung dengan Manchester City, penjualan sang gelandang saja tampaknya tidak cukup untuk menutupi lubang finansial yang menganga.
Absennya Milan dari panggung Eropa musim depan, usai hanya finis di peringkat kedelapan Serie A, membuat manajemen harus putar otak lebih keras. Tanpa suntikan dana signifikan dari penjualan pemain, Milan terancam semakin kesulitan bersaing di kancah domestik maupun membangun kembali kejayaan mereka.